Hikmah dari Arti Kun Fayakun di Balik Meletusnya Gunung Semeru

- 10 Desember 2021, 16:05 WIB
Hikmah dari Arti 'Kun Fayakun' Terhadap Meletusnya Gunung Semeru
Hikmah dari Arti 'Kun Fayakun' Terhadap Meletusnya Gunung Semeru /Wahyudi

 
 
BERITASOLORAYA.com - Segala kejadian yang menimpa mahkluk hidup di bumi ini, semua nya atas kehendak Allah Subhanahu Wa ta'ala.
 
Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir bandang, longsor, angin puting beliung, kecelakaan, kebakaran dan lain sebagainya merupakan atas kehendak Yang Maha Kuasa.
 
Salah satunya bencana yang dihadapi masyarakat Indonesia sekarang ini, banjir di mana-mana, meletusnya gunung semeru yang menggemparkan tanah air.
 
Namun jangan salah, seperti sebuah ungkapan yang sering kita dengar yaitu "Setiap ujian pasti ada hikmahnya".
 
 
Lebih lanjut dipahami, Allah tidak akan menurunkan cobaan atau ujian kepada hamba nya, di batas kesanggupan hambanya. Seperti hal nya Allah memberikan sedikit hujan, agar kita dapat melihat betapa indahnya pelangi setelah hujan turun.
 
Diketahui itu adalah hikmah yang sangat indah dari turun nya hujan, lalu bagaimama dengan hikmah meletusnya gunung semeru, akan kan ada hikmah yang indah seperti hal nya turunnya hujan.
 
Dikutip BeritaSoloRaya.com dalam postingan yang diunggah akun Instagram @khalidbasalamahofficial, diketahui dalam sebuah postingan menampilkan mengenai penjelasan, dalam nash Al-qur'an dan Hadis. Terkait musibah meletusnya gunung semeru.
 
Dalam Q.S Ali Imron: 145 yang artinya:
 
"Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya".
 
Dalam hal ini, memahami makna ayat di atas, dapat diambil hikmah nya bahwa setiap hamba Allah telah dituliskan waktu kematian nya, sehingga korban dari meletus gunung semeru yang meninggal, merupakan atas izin Allah dan telah waktu nya untuk berpulang, dan hal tersebut merupakan kebaikan untuknya.
 
Wahyudi paling kanan relawan asal Wonogiri bergabung dengan Tim 3 di kampung Renteng, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan . Candipuro Lumajang Jawa Timur.
Wahyudi paling kanan relawan asal Wonogiri bergabung dengan Tim 3 di kampung Renteng, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan . Candipuro Lumajang Jawa Timur. Wahyudi
 
Sedangkan untuk korban yang Alhamdulillah selamat, dari bencana tersebut. Merupakan tanda hikmah bahwasanya jika belum qadar seseorang menjemput ajalnya, Allah menyelamatkan dari bencana yang menimpanya. Dan hal tersebut merupakan kebaikan untuknya.
 
Lebih lanjut diketahui bukankah Allah Subhanahu Wa ta'ala berkata "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.
 
Dalam hal ini diketahui, apa yang menurut seorang hamba baik untuknya, belum tentu baik bagi Allah, namun apa yang baik bagi Allah sudah tentu baik baik bagi hambanya.
 
Dalam sebuah HR. Muslim no. 918 yang berbunyi: 
 
"Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik".
 
Dalam hal ini dapat kita memahami arti dari kalimat 'kun fayakun' yaitu jadilah maka terjadilah.
 
Seluruh Alam Semesta ini merupakan milik Allah, begitupun gunung semeru yang merupakan milik Allah Subhanahu Wa ta'ala, sehingga hak Allah dalam mengatakan "kun fayakun" jadilah maka terjadilah gunung semeru meletus.
 
Lebih lanjut hikmah dari gunung semeru meletus tersebut dapat terpahami, sebagai tanda bahwa Alam pun tunduk akan perintah Allah Subhanahu Wa ta'ala. Sehingga mengapa kita sebagai manusia hambaNya Allah tidak tunduk pada Yang Maha Esa.
 
Diketahui kepergian korban dalam bencana tersebut, dapat di ambil hikmah bagi kita semua sebagai manusia yang lemah, tidak ada daya dan upaya, kecil bahkan tidak dapat menolong diri sendiri tanpa seizin Allah Yang Maha Besar. 
 
Gunung semeru yang meletus secara tiba-tiba, menggambarkan pada kita semua, bahwasanya manusia tidak mengetahui apa yang terjadi di masa akan datang. Hanya Allah Subhanahu Wa ta'ala yang mengetahui.
 
Prediksi dari manusia bahkan salah, seahli apapun bidang yang ditekuni, tidak bisa merancang kapan dan hari apa suatu bencana terjadi. 
 
 
Lebih lanjut diketahui, begitu indah nya hikmah yang dapat diambil terkait bencana meletusnya gunung semeru, sekaligus pengingat bagi kita hambanya bahwa insan manusia sungguh kecil.***
 

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Instagram @Khalidbasalamahofficial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x