BERITASOLORAYA.com - Masih belum lepas dari ingatan masyarakat Indonesia, tentang ledakan kilang minyak Plumpang di Jakarta Utara, Pertamina kembali mengalami insiden yang serupa di Kilang Dumai, Riau, pada Sabtu 1 Maret 2023 lalu. Dikutip BeritaSoloRaya.com dari laman InfoPublik, Kilang Pertamina Dumai meledak pada pukul 22.42 WIB.
Menurut laporan, ledakan Kilang Pertamina Dumai terasa hingga radius 1 kilometer jauhnya.
Warga yang bermukim di sekitar Kilang Pertamina Dumai lantas berhamburan ke luar rumah, kemudian berdesakan menyaksikan kondisi sebenarnya di pintu gerbang kilang minyak.
Langsung saja, penjagaan ketat dilakukan di sekitar Kilang Pertamina Dumai oleh polisi dan TNI, melihat antusias warga begitu riuh sesaat setelah terjadi ledakan.
Ledakan yang mencapai radius 1 kilometer tersebut, berimbas pada rumah-rumah warga di Desa Tanjung Palas Dumai.
Saat rapat bersama Komisi VII DPR RI, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan jika perbaikan rumah warga terdampak bakal rampung sebelum Lebaran.
Lewat keterangan tertulis saat rapat dengan Komisi VII DPR RI pada Selasa lalu, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman, menerangkan tentang penyebab Kilang Pertamina Dumai meledak.
Baca Juga: PNS Diberhentikan Secara Hormat di 3 Golongan Usia Ini, Ada Dana Pensiun tapi Tidak untuk Semua?
Diketahui, ledakan terjadi pada pipa 6 inci di area kompresor 212-C-2, sehingga menimbulkan kebocoran gas hidrogen.
Kebocoran gas tersebut diikuti dengan flash kemudian, menyebabkan getaran sampai dentuman keras.
Lebih lanjut Taufik pun menerangkan, jika tim dengan sigap melakukan penanganan awal akan kebocoran dua unit kompresor tersebut.
Pemadaman dan pendinginan dilakukan dengan tempo yang cepat, sehingga api dari ledakan Kilang Pertamina Dumai dapat dipadamkan dalam waktu 9 menit, pada pukul 22.51 WIB.
Baca Juga: One Piece Rilis Visual Poster Terbaru untuk Puncak Perang Arc Wano Kuni
Meski demikian, kejadian tersebut masih dalam proses investigasi lebih lanjut oleh pihak Pertamina, Dirjen ESDM, dan Kepolisian.
Sementara itu, melansir dari laman resmi Pemprov Riau, Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, menerangkan lebih lanjut jika, hidrogen yang bocor menghasilkan pada titik pipa Suction Discharge, menyebabkan terbakarnya unit Hydro Cracker (HCU).
“Saat ini Dirkrimum, Kabid Laboratorium Forensik serta tim juga sedang melaksanakan olah TKP guna penyelidikan mendalam,” kata Kapolda Riau.
Sementara itu, Pertamina RU II Dumai memastikan pasokan BBM Riau dan Sumatera Bagian Utara tidak akan terganggu, akibat dari ledakan Kilang Pertamina Dumai.
Stok untuk Pertalite masih tersedia hingga 18 hari ke depan, avtur 60 hari, solar 17 hari, dan Pertadex 66 hari.***