3 dari 5 Rumah Tangga akan Kehilangan Pendapatan Akibat Kekeringan, Luhut Sudah Siap Hadapi yang Terburuk

27 April 2023, 06:31 WIB
Ilustrasi. World Food Programme menyebut 3 dari 5 Rumah Tangga akan kehilangan pendapatan akibat kekeringan, Luhut minta semua pihak bersiaga. /Pixabay/Tama66/

BERITASOLORAYA.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, mengimbau seluruh pihak termasuk kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, untuk bersiap melakukan upaya mitigasi menghadapi El Nino yang diperkirakan akan terjadi pada Agustus 2023 mendatang.

Menko Marves Luhut mengungkapkan bahwa berdasarkan pengalaman pada 2015 yang terjadi di Indonesia, El Nino berpotensi mengakibatkan kekeringan yang luas, kebakaran hutan dan lahan yang berdampak pada turunnya produksi pertanian maupun pertambangan hingga kontribusinya terhadap inflasi.

“Saya meminta seluruh kementerian dan lembaga terkait, pemerintah daerah, untuk mulai bersiap sejak dini dan memperhitungkan semua langkah yang mesti ditempuh agar pengalaman buruk yang pernah terjadi 8 tahun lalu tidak terulang,” ujar Luhut, dikutip BeritaSoloRaya.com dari Antara pada Rabu, 26 April 2023.

Paling tidak mulai saat ini, imbuh Luhut, pemerintah telah mempersiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai upaya atau senjata dalam menghadapi El Nino.

Baca Juga: HATI-HATI! Jangan Asal Berangkat, Pemprov DKI Jakarta akan Antisipasi Lonjakan Pendatang Baru Pasca Lebaran

Selain itu, Luhut juga menyebut bahwa suhu di beberapa daerah dalam beberapa hari terakhir ini terasa begitu tinggi.

Sementara itu, Sekjen Organisasi Meteorologi Dunia menyatakan bahwa fenomena La Nina El Nino yang membawa cuaca lebih basah selama 3 tahun beruntun telah berakhir.

Sementara itu, sebagai ganti fenomena La Nina El Nino yang pernah terjadi selama tiga tahun beruntun dengan membawa cuaca lebih basah, kini Sekjen Organisasi Meteorologi Dunia menyatakan El Nino tahun ini membuat cuaca jadi lebih kering.

Baca Juga: MenpanRB Peduli Honorer, Gunakan Sisi Kemanusiaan Dalam Mengambil Solusi, Pastikan Tidak Ada...

Lebih jauh, Menko Marves kembali menegaskan bahwa suhu laut juga telah mencapai rekor tertinggi usai kali terakhir terjadi pada 2016 lalu. Belum lagi gelombang panas yang mencetak sebagai rekor suhu tertinggi di Asia selama sepekan lebih.

“Dari pemodelan cuaca yang kami peroleh, El Nino mungkin akan terjadi pada bulan Agustus meski ketidakpastian tingkat keparahan El Nino masih tinggi sekali,” ungkap Menko Marves.

Luhut pun mewanti-wanti sekaligus memberi peringatan bahwa dampak terjadinya El Nino terhadap inflasi Indonesia sangat luas karena kontribusi inflasi pangan terhadap inflasi secara keseluruhan juga sangat besar.

Baca Juga: Menpan-RB, Abdullah Azwar Anas Minta ASN Langsung Fokus Bekerja Pasca Lebaran 2023

Hal ini terjadi disebabkan sebanyak lebih kurang 41% lahan padi mengalami kekeringan ekstrem di tahun terjadinya El Nino.

Terbaru, Data World Food Programme bahkan memprediksi bahwasanya 3 dari 5 rumah tangga akan kehilangan pendapatan dan 1 dari 5 rumah tangga terpaksa harus mengurangi pengeluaran untuk konsumsi makanan karena kekeringan.

Untuk itu, Luhut menekankan bahwa pemerintah akan siap siaga dalam kondisi yang paling ekstrem sekalipun.

Baca Juga: WADUH, THR PNS Cair Setelah Lebaran 2023 Usai ? Jangan Khawatir, Sri Mulyani Berikan Penjelasan...

Sebagaimana laporan yang diterbitkan para ilmuwan iklim, suhu rata-rata di dunia akan mencapai rekor terpanas pada 2023 atau 2024 mendatang, yang tidak lain ini ditenggarai oleh perubahan iklim serta kembalinya fenomena cuaca El Nino.***

 

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Tags

Terkini

Terpopuler