Jelang Pemilu 2024, Mahfud MD Ajak Warga Waspadai Politisasi Agama

18 Oktober 2023, 14:17 WIB
Mahfud MD  /Twitter/@PolhukamRI//

BERITASOLORAYA.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengajak seluruh warga Indonesia untuk waspada politisasi agama. Sebab menjelang Pemilu 2024 dikhawatirkan akan ada banyak praktik politisasi agama.

Mahfud MD menyarankan agar seluruh elemen perlu mewaspadai sejumlah sumber ancaman, khususnya adalah politisasi agama. Hal ini dikarenakan jelang Pemilu 2024 akan rawan dengan berbagai macam isu, terutama politisasi agama.

“Semua elemen perlu mewaspadai beberapa sumber ancaman, utamanya politisasi agama jelang Pemilu 2024,” ujar Mahfud MD ketika menyampaikan materi secara daring di dialog kebangsaan ‘Sukses Pemilu 2024 menuju Indonesia Maju’ yang dikutip BeritaSoloRaya.com dari berbagai sumber.

Baca Juga: Gods Of Egypt Tayang di Bioskop Trans TV Hari Ini Rabu, 18 Oktober 2023, Cek Jadwal dan Sinopsisnya

Menurut Mahfud MD, Pemilu 2024 ini diduga tidak akan lepas dari munculnya isu-isu agama, mengingat masyarakat di Tanah Air mempunyai keimanan, taat beribadah, dan menjunjung nilai spiritual dalam kegiatan sehari-hari.

Oleh sebab itu, pelaksanaan pesta demokrasi lima tahun sekali di Indonesia ini tentu tidak akan jauh-jauh dari politisasi agama. Sehingga, Mahfud MD mengharapkan agar warga perlu waspada dengan praktik politik agama ini.

Dalil-dalil agama memang penting untuk menjadi pertimbangan dalam memilih partai, caleg, sampai capres-cawapres yang nanti akan memimpin dan menentukan masa depan bangsa Indonesia.

Sebab memimpin negara dengan lebih dari 270 juta jiwa penduduk pasti dibutuhkan nilai agama dan spiritualitas yang baik. Walau demikian, adanya politisasi agama ini tetap harus diwaspadai agar warga tidak salah dalam memilih.

Baca Juga: PERHATIAN PELAMAR PPPK 2023 BEKASI, Berikut Mekanisme Seleksi CAT Bagi 1.074 Pelamar, Cek Apa Namamu Termasuk?

Bagi Mahfud MD, hal tersebut tidak boleh untuk disalahgunakan menjadi legitimasi untuk menumbuhkan rasa benci antarsesama masyarakat. Sebab nantinya akan menyebabkan perpecahan umat sampai tindak kekerasan.

“Dalil-dalil agama ini tak boleh menjadi legitimasi untuk membenci, mengkafirkan, bahkan menjadi sumber konflik kekerasan dengan kelompok lain,” kata Mahfud MD pada Selasa, 17 Oktober 2023 di Jakarta.

Dalam semua tahapan pemilu sebaiknya harus dilaksanakan secara jujur dan adil, serta tak diskriminatif terhadap semua warga negara tanpa memandang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

“Materi kampanye, baik pemilu ataupun pilkada, adalah untuk menyampaikan visi, misi, dan program calon serta para peserta pemilu. Bukan ujaran kebencian atau hal-hal yang bisa memicu perpecahan,” sambung Mahfud MD.

Baca Juga: Sebelum Ikut Simulasi Tes CAT BKN untuk Persiapan Ujian Seleksi CASN 2023, Peserta Wajib Perhatikan 2 Hal Ini

Pada kesempatan tersebut, Mahfud mengingatkan supaya semua elemen bangsa bersama-sama mengawal dan memastikan penyelenggaraan pemilu berjalan secara jujur dan adil, serta sesuai dengan peraturan undang-undang.

Karenanya, menurut pendapat Mahfud MD, materi kampanye jelang Pemilu 2024 ini sebaiknya adalah yang bisa menyampaikan visi, misi, program calon peserta pemilu. Upayakan agar tidak ada ujaran kebencian yang bisa memicu perpecahan.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler