Isu Kudeta Internal Partai Demokrat hingga Moeldoko jadi Ketum Versi KLB, Begini Kronologinya

- 6 Maret 2021, 13:57 WIB
Kolase foto, Isu kudeta internal Partai Demokrat hingga Moeldoko jadi Ketum versi KLB, begini kronologinya.*
Kolase foto, Isu kudeta internal Partai Demokrat hingga Moeldoko jadi Ketum versi KLB, begini kronologinya.* /Dok. Pikiran Rakyat.

PR SOLORAYA – Partai Demokrat tengah mendapat perhatian serius saat ini.

Pasalnya, drama kudeta di tubuh partai tersebut justru dinilai berkembang pada aktivitas-aktivitas yang lebih transparan dan frontal.

Diketahui beberapa tokoh yang mengatasnamakan Partai Demokrat telah menggelar Kongres Luar Biasa atau KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jum’at 5 Maret 2021 lalu.

Baca Juga: Meradang AHY Didepak dari Ketum Partai Demokrat, Annisa Pohan: Kongres Bodong Melanggar Hukum

Tokoh-tokoh yang terlibat dalam Kongres Luar Biasa tersebut, antara lain adalah Marzuki Alie, Jhoni Allen Marbun, Etty Manduapesy, Max Sopacuan, Muhammad Nazaruddin dan Damrizal yang merupakan senior di Partai Demokrat.

Acara yang dilaksanakan di hotel The Hill and Resort Sibolangit tersebut telah menetapkan Moeldoko, yang juga menjabat sebagai Kepala Staff Kepresidenan, menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.

Keputusan yang dibuat oleh KLB ini secara otomatis telah menonaktifkan jabatan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum sebelumnya.

Baca Juga: Menang Lawan PS Tira Persikabo, Shin Tae Yong: Masih Banyak Kekurangan dalam Timnas

Pada Konferensi Pers yang diunggah di Youtube, Agus Yudhoyono menanggapi bahwa KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara adalah acara ilegal dan inkonstitusional.

Ia bahkan tidak segan menyebutnya sebagai KLB dagelan.

“KLB ini bisa dikatakan dagelan. Saya tidak bisa menerima dengan akal sehat,” protes Agus sebagaimana dikutip dari video Youtube Agus Yudhoyono.

Baca Juga: Tangkal Nasib Sial, Bocah Kembar Berusia 5 Tahun di Thailand Dinikahkan

Selain mengakhiri jabatan yang diemban Agus, KLB juga membatalkan pemecatan kader, dan membubarkan Majelis Tinggi Partai yang dipegang oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Presiden Republik Indonesia.

Dalam kesempatan terpisah, SBY juga mengungkapkan rasa kecewanya pada pelaksanaan KLB di Sumatera Utara. Termasuk, ia juga menyayangkan sikap Moeldoko yang menurutnya tidak terpuji.

“Ini hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran TNI, termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya

Baca Juga: Lama Tidak Bertanding, Timnas Indonesia Berhasil Kalahkan Tira Persikabo dalam Laga Uji Coba

"Saya memohon ampun kepada Allah SWT atas kesalahan saya itu,” ungkap SBY dalam video Press Statement di akun Youtube Susilo Bambang Yudhoyono.

Drama konflik dan dualisme di tubuh Partai Demokrat ini sendiri telah berlangsung selama satu bulan terakhir.

Berikut ini adalah kronologi konflik internal partai sampai dilaksanakannya KLB di Sumatera Utara yang dihimpun oleh Pikiranrakyat-Soloraya.com.

Baca Juga: Pijat Bareng Risma, Ganjar Pranowo: Cara Agar Bu Mensos Nggak Ngamukan

Senin, 1 Februari 2021

Narasi kudeta Partai Demokrat telah dimulai pada awal Februari 2021. Saat itu, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Yudhoyono mengumumkan secara terbuka kepada publik, bahwa ada indikasi upaya kudeta dalam tubuh partai.

Dalam keterangan yang disampaikan Agus Yudhoyono, upaya kudeta tersebut melibatkan beberapa kader internal, mantan pengurus partai, hingga pihak eksternal yang disebutnya sebagai bagian dari pemerintah.

Agus Yudhoyono bersama perangkat Partai Demokrat kemudian mengambil inisiatif dengan mengirimkan surat resmi kepada Presiden Jokowi. Hal itu dimaksudkan untuk mengklarifikasi upaya pengambil-alihan kepemimpinan di internal Partai Demokrat.

Baca Juga: Kepergok Sering Pelukan dengan Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting: Gue Bahagia

Selasa, 2 Februari 2021

Beberapa tokoh senior Partai Demokrat, diantaranya adalah penggagas KLB di Deli Serdang kelak, berkumpul guna menanggapi pernyataan Agus Yudhoyono sehari silam.

Mereka juga mengevaluasi keadaan internal dalam partai di bawah kepemimpinan Agus Yudhoyono. Hingga sampai pada kesimpulan untuk menyelenggarakan KLB yang sesuai dengan aturan partai Demokrat.

Saat itu, salah satu senior Darmizal telah diisukan rutin bertemu dengan Moeldoko. Namun, mereka menepis pertemuan tersebut sebagai diskusi membahas persoalan bangsa.

Baca Juga: Ridwan Kamil Berikan 10 Rumah Senilai Rp150 Juta per Unit untuk Pahlawan Covid-19, Cek Lokasinya

Minggu, 14 Februari 2021

Nama Subur Budhisantoso diisukan menjadi dalang dari upaya kudeta di tubuh Partai Demokrat. Atas dasar tersebut, Agus Yudhoyono mengunjungi kediaman Budhi guna meminta klarifikasi.

Agus Yudhoyono bersama Budhi pada akhirnya membahas secara khusus isu kudeta yang terjadi dalam tubuh partai, hingga berlanjut pada diskusi yang membaha situasi nasional.

Kunjungan tersebut terpublikasi oleh akun Twitter milik Partai Demokrat, yakni @PDemokrat. Subur Budhisantoso, yang pernah menjadi Ketua Umum pertama Partai Demokrat menyangkan oknum yang mencatut namanya dalam isu kudeta partai.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 6 Maret 2021, Nino Batal Cerai, Elsa Punya Rencana Baru

Selasa, 23 Februari 2021

Agus Yudhoyono mendapat ikrar setia dari 34 ketua DPD Partai Demokrat dari seluruh Indonesia. Hal tersebut menanggapi isu kudeta dan dorongan KLB yang kian mencuat dalam tubuh partai.

Pada laman Instagram @pdemokrat, masing-masing ketua DPD mendorong Agus untuk menghentikan beberapa kader yang disebut sebagai pengkhianat. Dorongan tersebut beralasan bahwa beberapa kader partai telah melanggar kode etik partai.

Menyusul satu hari setelahnya, SBY melalui unggahan video di Youtube menegaskan untuk tidak segan turun tangan apabila Partai Demokrat kian diusik.

Baca Juga: Kabar Baik! Amanda Manopo Lepas Infus, Andin Segera Kembali di Sinetron Ikatan Cinta

Jum’at 26 Februari 2021

Aktivitas yang frontal dan transparan dalam isu kudeta Partai Demokrat mulai terlihat pada akhir Bulan Februari. DPP Partai Demokrat memecat tujuh kadernya yang dianggap telah menggulirkan isu kudeta partai.

Tujuh kader tersebut diantaranya adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya. Satu nama lainnya, yakni Marzuki Alie disebut secara terpisah.

Pemecatan kader telah menimbulkan poros baru dalam Partai Demokrat, bahkan setelah ini, drama di dalam partai mulai dilakukan secara transparan dan frontal.

Hingga saat ini, kisruh dalam Partai Demokrat masing tengah berlangsung. Drama yang terjadi pada Partai Demokrat, menambah panjang catatan-catatan konflik internal partai sepanjang sejarah perpolitikan Indonesia.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah