Dari Sejak Muda hingga Jadi Ketum Demokrat Hasil KLB, Ini Profil Lengkap Moeldoko yang Jarang Diketahui

- 6 Maret 2021, 16:17 WIB
Dari sejak muda hingga jadi Ketum Demokrat hasil KLB, ini profil lengkap Moeldoko yang jarang diketahui.*
Dari sejak muda hingga jadi Ketum Demokrat hasil KLB, ini profil lengkap Moeldoko yang jarang diketahui.* /instagram/@dr_moeldoko

PR SOLORAYA – Dari diadakannya Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara kemarin, Jumat, 5 Maret 2021, Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat yang baru.

Meskipun begitu, terdapat polemik dan berbagai pendapat pro dan kontra dari berbagai kalangan, terutama dari kalangan pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pemilihan Moeldoko yang saat ini juga berstatus sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat oleh KLB ini mendapatkan pertentangan yang belum juga selesai hingga kini.

Baca Juga: Isu Kudeta Internal Partai Demokrat hingga Moeldoko jadi Ketum Versi KLB, Begini Kronologinya

 

Meskipun sedang banyak menjadi perbincangan hangat, belum banyak orang yang mengetahui tentang profil dari Moeldoko ini.

Berikut ini profil Moeldoko sejak masih muda yang jarang diketahui oleh publik, sebagaimana diberitakan Mantrasukabumi.com dalam artikel berjudul "Ini Profil Moeldoko yang Jarang Diketahui Publik, Sejak Muda hingga Jadi Ketum Demokrat Hasil KLB".

 

Moeldoko dulunya diketahui sebagai seorang Panglima TNI pada tahun 2013 sampai dengan 2015.

Baca Juga: Tidak Perlu Khawatir Jika E-KTP Rusak, Begini Persyaratan dan Langkah-Langkah Menggantinya

Kehidupan Moeldoko muda penuh dengan tantangan. Bahkan, pria kelahiran Kediri pada 8 Juli 1957 ini pernah bekerja mengangkat batu dan pasir di kali selepas pulang sekolah.

Sebelum menjabat sebagai KSP, Moeldoko merupakan anggota TNI Angkatan Darat. Ia pun menghabiskan masa jabatannya di TNI dengan jabatan terakhir sebagai Panglima.

Moeldoko menempuh pendidikan militer di AKABRI, Magelang pada tahun 1981. Kemudian, ia juga sempat mengambil S-3 Administrasi Negara di Universitas Indonesia (UI).

Baca Juga: Pasca KLB Diadakan, Keterangan Partai Demokrat di Website Wikipedia Berubah-ubah

Riwayat Karir Moeldoko

Moeldoko menyelesaikan sekolah SD dan SMP di Kediri sedangkan sekolah menengah atasnya di Jombang.

Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan militer di Akademi Militer (Akmil) di Magelang.

Pada usia 24 tahun, Moeldoko menyelesaikannya dan berhasil menjadi lulusan terbaik pada tahun 1981 dengan dianugrahi Bintang Adimakayasa. Setelah itu, Moeldoko mengawali karier sebagai Komandan Peleton di Yonif Linud 700 Kodam VII/Wirabuana.

Baca Juga: Tanggapi KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Mahfud MD Sebut Pemerintah Tidak Bisa Melarang

Berbagai tugas dia jalani dengan penuh semangat dan disiplin. Moeldoko juga dapat melaksanakan tugas dengan baik saat operasi Seroja Timor-Timur dan penugasan lainnya seperti ke Singapura, Jepang, Irak-Kuwait, Amerika Serikat, dan Kanada.

Karier Moeldoko bisa dibilang tidak pernah berhenti menanjak. Lulusan terbaik Akmil ini menjabat sebagai Kasdam Jaya tahun 2008, dan pada tahun 2010-2011, ia mengalami tiga kali rotasi jabatatan dan kenaikan pangkat.

Mulai dari Panglima Divisi 1/Kostrad, panglima III/Siliwangi, hingga menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

Baca Juga: Dicap Sebagai Pelakor, Mayangsari: Aku Tak Pernah Mimpi Menikahi Seseorang yang Sudah Berkeluarga

Kariernya terus meroket, dua tahun kemudian Moeldoko menduduki Wakil Kepala Staf AD hingga dipercaya sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD) tahun pada 22 Mei 2013.

Puncak kariernya di militer makin cemerlang setelah menjadi KSAD.

Menginjak usia 56 tahun, Moeldoko ditetapkan sebagai Panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca Juga: KLB Depak AHY dari Posisi Ketum Partai Demokrat, Annisa Pohan: Pemerkosaan Demokrasi Suatu Negara

Sebelum penetapan, Moledoko mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR-RI dengan jawaban yang diberikan Moeldoko membuat 9 fraksi di Komisi I menyetujui Jenderal TNI Moeldoko sebagai panglima TNI.

Di tengah kesibukannya di dunia militer, dia tidak melupakan pentingnya pendidikan. Dia terus mengasah intelektualnya di perguran tinggi hingga gelar tertinggi.

Dalam usia 57 tahun, ia berhasil mendapatkan gelar doktor Ilmu Administrasi Negara di Universitas Indonesia dengan nilai sangat memuaskan.

Pensiun dari TNI bukanlah akhir kariernya. Dua tahun lepas dari tugas kemilitiran, pada 17 Januari 2018, purnawirawan jenderal bintang empat ini diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki. *** (Enjang Kusnadi/Mantrasukabumi)

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah