Gandeng Pakar Kelautan, KKP Dalami Penyebab Mamalia Laut Terdampar Massal di Pesisir Indonesia

- 7 Maret 2021, 15:24 WIB
Ilustrasi paus. KKP gandeng para pakar mendalami penyebab banyak mamalia laut terdampar.
Ilustrasi paus. KKP gandeng para pakar mendalami penyebab banyak mamalia laut terdampar. /Pexels/Andrea Holien

PR SOLORAYA – Kejadian terdamparnya mamalia laut di berbagai daerah pesisir Indonesia sontak menjadi persoalan yang sangat serius dan mulai didalami para pakar kelautan.

Pasalnya, mamalia laut yang sebagaimana telah diatur oleh Undang-Undang merupakan hewan yang dilindungi penuh secara nasional maupun internasional.

Namun keamanan dan keselamatan hewan tersebut tidak terjamin seutuhnya karena aktivitas manusia atau perubahan iklim.

Hal ini sekaligus menjadi sebuah ancaman bagi keberlangsungan hidup mamalia laut Indonesia.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Akui Pernah Diajak Lakukan Kudeta Partai Demokrat dari AHY, Begini Tanggapannya

Baca Juga: Selain Jatuhnya Pesawat Garuda Indonesia 19 Tahun Lalu, Inilah Peristiwa Bersejarah Lainnya di Tanggal 7 Maret

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama beberapa lembaga dan pakar kelautan tengah mendalami kasus terdamparnya mamalia laut di berbagai daerah Indonesia.

Seperti yang dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Antara, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Tb. Haeru Rahayu dalam keterangan tertulis di Jakarta mengatakan aksi KKP itu dilakukan untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari.

Menurut Haeru, tindakan KKP tersebut sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk memastikan kelestarian biota laut dan keberlanjutan populasinya untuk generasi yang akan datang.

Haeru juga menjelaskan perairan Indonesia merupakan jalur migrasi mamalia laut seperti paus, lumba-lumba, dan duyung.

Dari 90 jenis mamalia laut yang berada di dunia, ada 35 jenis mamalia yang terdapat di Indonesia.

Baca Juga: Duga Asmara Kaesang dan Felicia Diganggu Orang Ketiga, Meilia Lau: Emang Guna-guna Lebih Kuat dari Pandemic Ya

Baca Juga: Polemik di Tubuh Partai Demokrat, Teddy Gusnaidi : Hadapi Secara Jantan, Jangan Apa-apa Merengek ke Publik

Baca Juga: Demi Penuhi Kebutuhan Sehari-hari, 3 Oknum KPK Gadungan Peras Kepala Sekolah hingga Jutaan Rupiah

Tahun lalu KKP Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati (KKHL) mencatat pada tahun 2015 terjadi peristiwa terdampar 103 ekor mamalia laut, lanjut tahun 2016 tercatat sebanyak 255 ekor, 2017 ditemukan sebanyak 143 ekor, 2018 sebanyak 154 ekor, 2019 sebanyak 142 ekor, dan terakhir pada tahun 2020 ditemukan sebanyak 107 ekor.

Sedangkan update terakhir hari ini untuk Februari 2021 kemarin, ditemukannya 66 individu mamalia yang terdampar.

Untuk mengetahui penyebab kejadian mamalia laut terdampar ini maka Haeru mengajak para pakar dari Unair, IPB, Whale Stranding Indonesia (WSI), Rare Aquatic Species Indonesia (RASI) serta Flying Vet untuk senantiasa berdiskusi atas fenomena belakangan ini.

Diskusi terkait terdamparnya mamalia laut ini dinilai sangat penting untuk penanganan ke depan.

Menurut peneliti Whale Stranding Indonesia (WSI) Putu Lisa Mustika mengatakan, umumnya ada 11 penyebab kejadian mamalia laut terdampar yaitu akibat terjebak di air surut, penyakit, predasi, kebisingan, aktivitas perikanan, tertabrak kapal, pencemaran laut, gempa bumi di dasar laut, cuaca ekstrem, blooming alga, dan badai matahari.

Sementara itu Peneliti dari FKH Unair Bilqisthi Putra memperkirakan penyebab mamalia laut terdampar berdasarkan pendekatan dari sisi pantologi yaitu emasiasi, dehidrasi, sun burnt, dan stres pernapasan.

Bilqisthi menambahkan, jika untuk memastikan paus pilot terdampar maka perlu ada gelar perkara dari masing-masing pakar atau keilmuan.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x