PR SOLORAYA - Pasca terjadinya penembakan yang menewaskan dua orang guru di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB), sebanyak 40 warga meminta untuk dievakuasi.
Permintaan evakuasi karena adanya ancaman KKB ini datang dari warga pendatang yang berasal dari luar Papua namun bertempat tinggal di Beoga.
Menurut Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Mathius Fakhiri, para warga yang meminta evakuasi ini mengaku merasa terancam dengan kondisi keselamatannya pasca terjadinya penembakan yang dilakukan oleh KKB.
Baca Juga: Disebut Penyanyi Terjelek oleh Lesty Kejora, Siti Badriah: Enggak Apa, yang Penting Rezeki Bagus
"Tadi malam saya mendapat informasi ada sekitar 40-an orang. Mudah-mudahan mereka bisa dievakuasi keluar dari sana," kata Irjen Fakhiri sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Antara.
Sebagian besar warga yang meminta dievakuasi ini merupakan guru yang bertugas di Distrik Beoga, dan beberapa warga lainnya adalah pendatang yang mencari nafkah di wilayah tersebut dengan membuka kios atau menjadi tukang ojek.
Saat ini, puluhan warga yang meminta dievakuasi tersebut telah mengungsi di Kantor Koramil dan sebagian lagi di Polsek Beoga.
Meskipun telah banyak warga yang meminta evakuasi karena merasa terancam dengan KKB, Kapolda Papua mengaku belum bisa memastikan dengan pasti kapan evakuasi akan dilakukan.