Peringatan Hari Bumi 2021, Simak 5 Upaya Indonesia Mengatasi Perubahan Iklim Dunia

- 22 April 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi. Simak 5 upaya Indonesia mengatasi perubahan iklim dunia di Hari Bumi 2021, salah satunya adalah pengembangan kendaraan listrik.
Ilustrasi. Simak 5 upaya Indonesia mengatasi perubahan iklim dunia di Hari Bumi 2021, salah satunya adalah pengembangan kendaraan listrik. /Pexels/Markus Spiske

PR SOLO RAYA – Pada 22 April 2021, seluruh dunia tengah memperingati Hari Bumi. Peringatan ini adalah sebagai momentum setiap warga global terkait dengan kewajibannya menjaga bumi.

Memelihara bumi tentu menjadi penting di tengah kerusakannya yang semakin mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, peringatan seremonial seperti hari bumi sangat bermanfaat sebagai sarana kampanye juga kesadaran bagi setiap warga.

5 upaya Indonesia mengatasi perubahan iklim dunia

Indonesia juga memberikan kontribusi nyatanya dalam upaya menjaga bumi. Berikut ini adalah 5 upaya Indonesia mengatasi perubahan iklim, sebagaimana dikutip PikiranRakyat.SoloRaya.com dari ANTARA:

Baca Juga: Turut Berdayakan Perempuan Indonesia, Kominfo Ajak Ambil Bagian dalam Program Keterampilan Digital

1. Komitmen Menurunkan Gas Rumah Kaca

Indonesia vokal terhadap komitmennya dalam menurunkan gas rumah kaca, bahkan untuk urusan ini sudah diundang-undangkan sejak lama.

Regulasi pengurangan gas rumah kaca tercatat pada UU No. 16 Tahun 2016. Salah satunya adalah karena Indonesia meratifikasi perjanjian PBB dalam dokumen Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change.

Atas dasar regulasi tersebut, Indonesia menetapkan target penurunan gas rumah kaca sebesar 29 persen dari upaya sendiri, serta 41 persen bersama dukungan internasional. Rencana tersebut ditargetkan hingga tahun 2030 mendatang.

Baca Juga: Daftar Nama 53 Kru dalam Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Dikabarkan Hilang

2. Pengembangan BBM Ramah Lingkungan

Indonesia juga tengah mengembangkan empat macam bahan bakar minyak, di antaranya ada green gasoline, green diesel, B40, dan Bioethanol.

Green gasoline berasal dari minyak mentaj sebanyak 85 persen serta minyak kelapa sawit sebanyak 15 persen. Hingga saat ini masih ada pada tahap penelitian.

Kelapa sawit lewat Green Diesel juga tengah dikembangkan. Hingga sat ini, operasi yang ditargaetkan yakni pada 2025 dan 2026.

Baca Juga: Daftar Nama 53 Kru dalam Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Dikabarkan Hilang

Bahan bakar B40 juga menggunakan kelapa sawit, namun sekarang masih berada dalam tahap penelitian, kajian aspek teknis, lingkungan, dan ekonomi.

Sedangkan, bahan bakar bioethanol merupakan campuran 2 persen bioethanol ke BBM jenis bensin. Namun, untuk jenis ini masih terkendala.

3. Pengembangan Kendaraan Listrik

Indonesia juga tengah gencar meningkatkan riset tentang kendaran listrik, beberapa hal sedang disiapkan.

Baca Juga: Batik Solo Trans Transaksi Non-Tunai dengan Uang Elektronik, Begini Penjelasannya

Di antaranya adalah penyiapan sarana pengisian daya baterai, juga melakukan insentif tarif bea masuk impor khusus untuk priduk kendaraan listrik.

Dalam kebijakan dan operasional, Kementerian dan lembaga juga diharuskan menggunakan kenderaan listrik, serta target pengunaan kendaraan listrik ditujukan pada nagka 14 juta unit pada tahun 2020 hingga 2030.

4. Dukungan Untuk Energi Ramah Lingkungan

Khusus untuk energi ramah lingkungan, Indonesia tengah mendorong penggunaan co-firing atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk lebih banyak beroperasi.

Baca Juga: Yuk Cari Tahu Sejarah Hari Bumi 22 April, Ternyata Ada Peran Senator Amerika Serikat

Selain itu, dorongan juga diberikan kepada program konvesi PLT Diesel menjadi PLT Biomassa, serta membangun PLT Surya Terapung di bendungan pembangkit listrik.

Dalam riset, Indonesia tengah mengembangkan teknologi Renewable Certificate Energy (REC), juga menyiapkan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan umum bagi kendaraan listrik.

5. Penghijauan Lahan

Tidak lupa, Indonesia juga berkomitmen guna menghijukan lahan. Saat ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan swasta tengah gencar-gencarnya memberikan bibit tanaman gratis.

Selain itu, upaya padat karya juga diorong untuk penanaman Mangrove oleh masyarakat KLHK. Ditambah lagi, Indonesia juga meningkatkan ketahanan pangan melalui food estate.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x