PR SOLORAYA - Usai pertemuan para pemimpin ASEAN, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta tiga komitmen dari pemimpin militer Myanmar, Jenderal Militer Min Aung Hlaing.
Presiden Jokowi menyampaikannya pada jumpa pers di Sekretariat ASEAN, Jakarta bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada Sabtu, 24 April 2021.
Dikutip dari akun Instagram Sekretariat Kabinet pada Minggu, 25 April 2021, berikut permintaan komitmen Presiden Jokowi kepada Jenderal Militer Min Aung Hlaing.
Baca Juga: Ditjen Imigrasi Larang Warga India Masuk ke Indonesia, Wakil Ketua Komisi III DPR RI: Sangat Wajar
Pertama, Presiden Jokowi meminta untuk penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar. Di saat yang sama semua pihak harus menahan diri sehingga ketegangan dapat diredakan.
Selanjutnya, Presiden Jokowi meminta proses dialog yang inklusif harus segera dimulai, para tahanan politik juga harus segera dilepaskan.
Presiden Jokowi juga meminta dibentuk Special Envoy ASEAN yaitu Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Ketua ASEAN untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar.
Baca Juga: Meski Orangtua Kandungnya Sudah Minta Maaf, Betrand Peto Masih Miliki Trauma Mendalam soal Masa Lalu
Permintaan ketiga yaitu pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN, yang dikoordinir oleh Sekjen ASEAN bersama dengan AHA Center.