Network
PR SOLO RAYA – Para pemimpin Asia Tenggara akan mencoba mencari jalan untuk mengakhiri kekerasan dan ketidakstabilan di Myanmar pada pertemuan puncak di Jakarta hari Sabtu, 24 April 2021.
KTT ASEAN tersebut dihadiri oleh pemimpin Junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing, aktor utama dari pengambilalihan kekuasaan sejak 1 Februari 2021 silam.
Kekacauan Myanmar berdampak pada banyak aspek yakni pertumpahan darah warga sipil dan kekacauan ekonomi yang mengerikan.
Baca Juga: Rencana Menikah Mei 2021, Ini Profil Wanita yang akan Dinikahi Ustadz Abdul Somad
Pertemuan para pemimpin 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta merupakan upaya internasional terkoordinasi pertama guna meredakan krisis di Myanmar.
Myanmar yang bertetangga dengan Tiongkok, India, dan Thailand, telah berada di bawah kepemimpinan militer dari tahun 1962-2011.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan pada hari Jumat 23 April 2021 bahwa KTT ASEAN mencerminkan keprihatinan yang mendalam tentang situasi di Myanmar dan tekad ASEAN untuk membantu Myanmar keluar dari situasi yang sulit ini.
Baca Juga: Soal KRI Nanggala-402, Profesor Australia Ungkap 2 Tantangan Mencari Kapal Selam yang Hilang
"Kami berharap (KTT) besok akan mencapai kesepakatan tentang langkah-langkah yang baik bagi rakyat Myanmar," kata Myanmar sebagaimana dikutip PikiranRakyat.SoloRaya.com dari Reuters.
