Rasa Toleransi Antar Masyarakat Menipis, Bambang Soesatyo Singgung Soal Pentingnya Nasionalisme Bagi Anak Muda

- 2 Mei 2021, 11:44 WIB
Ilustrasi keberagaman.
Ilustrasi keberagaman. /Pixabay

Selain itu, penyalahgunaan politik identitas dalam kontestasi politik telah menyebabkan renggangnya ikatan kohesi sosial.

Bahkan, masih adanya polarisasi masyarakat pada dua kutub yang berseberangan, baik sebelum, selama, maupun setelah penyelenggaraan pemilu.

Baca Juga: Bicara soal Pengaruh Teknologi, Guru Besar UPI Prof Dasim Budimansyah Ungkap 6 Nilai Dasar Pancasila

“Contoh lain adalah penyalahgunaan politik identitas dalam kontestansi politik sehingga renggangnya ikatan kohesi sosial, dan polarisasi masyarakat pada dua kutub yang berseberangan, baik sebelum, selama, maupun setelah penyelenggara pemilu,” jelas Bamsoet.

Menurut Bamsoet, menanamkan rasa nasionalisme kepada generasi muda merupakan strategi yang tepat.

Untuk menjawab tantangan yang akan dihadapi, salah satu kunci keberhasilannya yaitu konsolidasi bangsa untuk memperkuat ikatan kebangsaan dalam mewujudkan Indonesia yang beradab.

Baca Juga: China Beri Peringatan pada Australia Agar Tidak Mudah Terpancing dan Berkolusi dengan Teroris

Bamsoet menjelaskan bahwa Indonesia yang beradab adalah yang memanusiakan manusia.

Menurut Bamsoet, harkat dan martabat kemanusiaan perlu dimuliakan, norma-norma sosial perlu dijunjung tinggi, dihormati, dan dijadikan sebagai tuntunan dalam setiap laku sosial segenap anak bangsa.

“Indonesia yang beradab adalah yang memanusiakan manusia. Dalam hal ini harkat dan martabat kemanusiaan dimuliakan, norma-norma sosial dijunjung tinggi, dihormati, dan dijadikan tuntunan dalam setiap laku sosial segenap anak bangsa, serta menjadi rujukan dalam setiap gerak langkah pembangunan,” jelas Bamsoet.***

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah