PR SOLORAYA - Mantan narapidana terorisme (Napiter) Joko Suroso menyebutkan kunci utama pencegahan radikalisme bagi kalangan anak muda adalah peranan orangtua.
Hal itu diungkapkan oleh pria yang juga dikenal sebagai Joko Padang dalam kesempatannya menghadiri acara Ngabuburit dan Silaturahmi yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta.
"Saya menilai diperlukan peran orangtua yang cukup besar sebagai pencegahan bagi kalangan anak muda terhadap paham radikalisme," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara pada Senin, 3 Mei 2021.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 4 Mei 2021, Teror Mistis Mengintai Cancer Sepanjang Hari
Acara yang digelar oleh PWI Surakarta bekerja sama dengan Polda Jateng dan Yayasan Gema Salam Solo yang dilaksanakan di Hotel Adhiwangsa Solo tersebut mengambil tema Membendung Radikalisme di Kalangan Anak Muda.
Joko juga menjelaskan kasus bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan dan juga upaya penyerangan Mabes Polri beberapa waktu lalu.
Dalam acara tersebut, ia mengungkapkan adanya fakta baru bahwa yang terjadi pada dua peristiwa tersebut melibatkan generasi milenial. ZA pelaku penyerangan Mabes Polri berusia 25 tahun, sedangkan L pelaku bom bunuh diri berusia 26 tahun.
Baca Juga: Para Pemimpin Negara G7 Akan Bertemu, Bahas Bagaimana Menangani Propaganda Rusia dan China
Idealisme kaum milenial, menurut Joko, cukup tinggi dan akan tetap diperjuangkan oleh pelakunya hingga tercapai, termasuk paham radikalisme.