PR SOLORAYA - Seorang penyulut meriam di Masjid Agung Al A’raf Rangkasbitung, Lebak, Banten mengaku senang dan ikhlas dibayar honor sebesar Rp100 ribu.
Hal itu selalu ia lakukan demi membunyikan dentuman suara yang merupakan tanda berbuka puasa Ramadhan 1442 Hijriah bagi umat Islam.
Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com melalui ANTARA News pada 6 Mei 2021, Opik selaku petugas penyulut meriam tersebut berpendapat bahwa tradisi dentuman suara meriam merupakan salah satu tradisi yang masih lestari di Rangkasbitung.
Menurut Opik, tradisi dentuman suara meriam ini biasanya terjadi selama bulan suci Ramadhan.
“Mungkin di Banten hanya ada di Rangkasbitung setiap Ramadhan masih lestari tradisi dentuman suara meriam,” kata Opik.
Opik menjelaskan bahwa dentuman suara meriam tersebut bisa terdengar sejauh 10km dari titik asal.
Baca Juga: Terlanjur Tiba, Pemudik yang Datang ke Gunung Kidul Diminta Isolasi Mandiri
Dentuman suara meriam tersebut digunakan untuk menyampaikan informasi bahwa waktu berbuka puasa akan segera tiba.