Selain itu, pemerintah juga telah menghentikan sistem operasional angkutan umum antardaerah dalam provinsi.
Namun, sejumlah awak angkutan umum tersebut merasa keberatan dengan kebijakan dari pemerintah karena sebelumnya mereka telah terlanjur menjual tiket kepada penumpang.
"Sejumlah awak angkutan antardaerah dalam provinsi keberatan dengan kebijakan itu. Alasannya, mereka sudah menjual tiket penumpang,” kata Ramli.
Terkait alasan tersebut, Ramli mengimbau kepada pemerintah setempat untuk menunda penghentian sistem operasional angkutan umum antardaerah dalam provinsi hingga 10 Mei 2021.
Menurut Ramli, imbauan tersebut merupakan solusi untuk angkutan yang telah menjual tiket kepada penumpang.
Baca Juga: Singkirkan Arsenal, Presiden Villarreal Akui Puas Bisa Cegah All England Final Liga Eropa 2021
Hal itu semata-mata untuk membantu awak angkutan umum yang masih kesulitan sebagai dampak pandemi Covid-19.
“Ini solusi untuk angkutan yang sudah menjual tiket. Kami berharap pemerintah mengizinkannya. Ini semata-mata membantu awak angkutan yang masih kesulitan akibat dampak pandemi Covid-19,” ujar Ramli.***