Network
BERITASOLORAYA.com - Banyak jalan menuju Roma, kalimat pepatah tersebut cocok sekali kepada mantan tiga pegawai KPK ini.
Setelah dipecat dari KPK karena tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK), kini mereka bertiga menjadi youtuber anti korupsi. Kini perjuangan mereka bukan lagi melakukan OTT di KPK, tapi kini mereka melakukan perjuangan melawan maling rakyat lewat konten Youtube.
Adalah Novel Baswedan, Yudi Purnomo Harahap, dan Saut Situmorang, tiga orang eks pegawai KPK yang melanjutkan perjuangannya melawan maling uang rakyat dengan membuat kanal YouTube.
Adalah Novel Baswedan, Yudi Purnomo Harahap, dan Saut Situmorang, tiga orang eks pegawai KPK yang melanjutkan perjuangannya melawan maling uang rakyat dengan membuat kanal YouTube.
Dilansir dari Pikiran Rakyat Lewat cuitan akun Twitter Yudi Purnomo, dirinya berharap mereka bertiga bisa melanjutkan perjuangan lewat platform digital.
Selain dirinya dan Novel Baswedan, Yudi mengungkapkan, Wakil Ketua KPK 2015-2019 juga menggunakan YouTube sebagai ‘kendaraan’ untuk tetap lantang dan bisa melawan maling uang rakyat. “Pak Saut Situmorang (Wakil Ketua KPK 2015-2019) juga gunain youtubenya untuk tetap bersuara antikorupsi, tolong subscribe all ya kawan-kawan,” kata mantan penyidik KPK tersebut, seperti dikutip dari cuitan @yudiharahap46 pada 14 November 2021.
Menurut Yudi yang merupakan mantan pegawai KPK mengatakan, kalau zaman sekarang sosial media adalah saluran yang terbaik, salah satunya adalah Youtube.
Selain dirinya dan Novel Baswedan, Yudi mengungkapkan, Wakil Ketua KPK 2015-2019 juga menggunakan YouTube sebagai ‘kendaraan’ untuk tetap lantang dan bisa melawan maling uang rakyat. “Pak Saut Situmorang (Wakil Ketua KPK 2015-2019) juga gunain youtubenya untuk tetap bersuara antikorupsi, tolong subscribe all ya kawan-kawan,” kata mantan penyidik KPK tersebut, seperti dikutip dari cuitan @yudiharahap46 pada 14 November 2021.
Menurut Yudi yang merupakan mantan pegawai KPK mengatakan, kalau zaman sekarang sosial media adalah saluran yang terbaik, salah satunya adalah Youtube.
Banyak masyarakat yang belum paham terkait pemberantasan korupsi, nepotisme sampai konflik kepentingan.
Hal tersebutlah, yang nantinya akan menjadi konten mereka bertiga di Youtube.
Menurutnya dengan membuka kanal YouTube, masyarakat akan bisa mendapat edukasi menjadi luas, bahkan orang yang berada di luar negeri akan teredukasi juga dengan konten anti korupsi tersebut. “Mungkin orang yang di luar negeri, mengamati juga,” ucap Yudi Purnomo Harahap menjelaskan.***
Menurutnya dengan membuka kanal YouTube, masyarakat akan bisa mendapat edukasi menjadi luas, bahkan orang yang berada di luar negeri akan teredukasi juga dengan konten anti korupsi tersebut. “Mungkin orang yang di luar negeri, mengamati juga,” ucap Yudi Purnomo Harahap menjelaskan.***
