Network
BERITASOLORAYA.com - Kembali diberlakukannya tes PCR sebagai syarat perjalanan darat, udara dan laut memang membuat masyarakat kecewa.
Hal ini karena tes PCR yang mahal dan akan sangat membebankan pengeluaran masyarakat di tengah pandemi ini.
Bahkan banyak yang menduga, para Menteri di kabinet Jokowi merupakan otak dan pemain di balik bisnis PCR.
Baca Juga: Orang Tua Bisa Dapat Pahala Berlipat Ganda, Begini Cara Sedekah Dengan Amalan Kata Buya Yahya.
Salah satu menteri yang dituduh melakukan bisnis tes PCR adalah Menteri BUMN, Erick Thohir.
Menanggapi berita tersebut dan bahkan sudah dilaporkan ke KPK, Erick Thohir mengaku siap jika suatu saat dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan keterlibatannya dalam bisnis PCR (polymerase chain reaction).
Pada 4 November 2021, Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dilaporkan ke KPK oleh Wakil Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) Alif Kamal atas dugaan keduanya mengambil keuntungan dari bisnis PCR.
Baca Juga: Dijadwal Sebagai Pengganti Andika Perkasa, Mengagetkan ! Segini Harta Kekayaan Letjen Dudung Abdurachman.
Sampai saat ini, Erick Thohir masih belum dipanggil oleh KPK untuk dimintai keterangan. Tapi, jika suatu saat nanti KPK memanggil dirinya, maka Erick Thohir akan siap datang dan memenuhi panggilan KPK.
"Kita ini, kan, individu yang harus taat kepada hukum. KPK, kejaksaan, kepolisian, itu punya mekanismenya yang saya rasa di bawah pemerintahan Bapak Presiden (Jokowi) itu terus terjadi peningkatan yang luar biasa," ucap Erick Thohir dalam wawancara bersama Andy F. Noya yang tayang di kanal Youtube Erick Thohir pada 15 November 2021.
Erick Thohir sendiri mengaku kalau dirinya sama sekali tidak khawatir akan laporan tersebut. Hal ini karena, dirinya mengetahui pihak kejaksaan, KPK sampai kepolisian akan mengecek ulang laporan yang ditujukan kepada dirinya tersebut.
Baca Juga: Bukan Ahli Ibadah, Berikut Kenali Ciri Utama Orang baik Menurut Gus Baha.
