Mengenai Banjir Sintang: Ini Tanggapan Presiden

- 19 November 2021, 14:03 WIB
Banjir di ruas jalan trans kalimantan belum surut
Banjir di ruas jalan trans kalimantan belum surut /Imban
 
BERITASOLORAYA.com - Banjir memang menjadi permasalahan yang masih sulit diperbaiki di Indonesia.
 
Ketika pemerintah sudah membuat solusi penanganan banjir, masyarakat terkadang masih sulit mematuhi solusi dari pemerintah.
 
Oleh karena itu, ketika meningkatnya intensitas hujan, beberapa wilayah di Indonesia pasti akan mengalami kebanjiran.
 
 
Bencana Banjir yang terjadi di Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Sintang akhir – akhir ini menjadi bahan pembicaraan di berbagai media cetak ataupun digital.
 
Dilansir dari presidenri.go.id penyebab dari banjir ini karena kerusakan catchment area (daerah tangkapan hujan) yang menyebabkan Sungai Kapuas tidak bisa menampung air terlalu banyak.
 
“Iya itu kan memang karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan yang sudah berpuluh-puluh tahun dan itu harus kita hentikan karena memang masalah utamanya ada di situ sehingga Kapuas itu meluber karena daerah tangkapan hujannya rusak, itu yang lagi ingin kita perbaiki,” ujar Presiden Joko Widodo.
 
 
Pernyataan Presiden Joko Widodo ini disampaikan ketika selesai meresmikan jalan tol Serang – Panimbang seksi I ruas Serang-Rangkasbitung di Gerbang Tol Rangkasbitung, Provinsi Banten tepatnya di Kabupaten Lebak.
 
Beliau juga mengatakan bahwa untukmu memperbaiki kerusakan catchmenth area, pemerintah membangun persemaian (nursery) dibarengi dengan penghijauan di daerah tangkapan hujan ataupun daerah hulu.
 
“Di catchment area itu memang harus diperbaiki karena kerusakannya memang ada di situ. Kedua, memang ada hujan yang lebih ekstrem dari biasanya,” ujar Presiden Joko Widodo kembali.
 
 
Siti Nurbaya Bakar, Menteri LHK menambahkan bahwa penyebab banjir Sintang dari Akhir Oktober – Awal November 2021 karena meningkatnya intensitas curah hujan yang menghasilkan debit banjir sebesar 15.877,12 m3/detik sedangkan sungai – sungai tidak sanggup menampung kapasitas sebesar itu.
 
“Untuk ke depan, kita perlu merencanakan pola permukiman yang lebih ramah lingkungan dan menggunakan kearifan lokal yang lebih aman dari banjir, seperti rumah panggung,” imbuh Siti Nurbaya Bakar***

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah