Viral Moeldoko Diusir Peserta Aksi Kamisan, Ini Respons Demokrat

- 19 November 2021, 13:47 WIB
Moeldoko dan Walikota Hendrar Prihadi Diusir Aksi Massa di Semarang : Kami Bukan Teman Bapak
Moeldoko dan Walikota Hendrar Prihadi Diusir Aksi Massa di Semarang : Kami Bukan Teman Bapak /Tangkap layar Twitter @cornelgea
 
BERITASOLORAYA.com - Baru - baru ini ada viral rekaman video yang menunjukkan sejumlah aktivis hak asasi manusia (HAM) mengusir Kepala Staf Presiden (Moeldoko) di Semarang pada Kamis, 18 November 2021.
 
Video tersebut diunggah oleh @cornelgea yang merupakan pengacara LBH Semarang. Moeldoko sendiri diusir saat mendatangi Aksi Kamisan Semarang di depan hotel Paragon, Semarang.

Menanggapi video viral tersebut, politikus Partai Demokrat, Yan Harahap, tampak setuju dengan aksi pengusiran Moeldoko. "Siapa pula yang percaya omongan 'begal partai'?" kata Yan Harahap lewat akun Twitternya.
 
 
Dalam video viral tersebut, Moeldoko tampak berusaha mengajak bicara para peserta Aksi Kamisan.

Tapi bukannya disambut, Moeldoko dan Hendi yang merupakan Walikota Semarang, diusir oleh massa aksi. Tidak lama setelah Moeldoko memegang mikrofon, para peserta aksi Kamisan langsung menolak dan ingin Moeldoko segera turun dari panggung.
 
"Ini panggung rakyat, pelanggar HAM tidak boleh dikasih ruang," kaya salah seorang peserta Aksi Kamisan Semarang.
 
Baca Juga: Sedang Musim Hujan, Ini 4 Tips Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Anda.

Aksi Kamisan sendiri dimulai pukul 09.00, baru sekitar pukul 11.00 Moeldoko, Hardardi datang dikawal ketat oleh pihak kepolisian. Aksi Kamisan  di Semarang tersebut, digelar bertepatan dengan Festival HAM yang digelar oleh pemerintah.
 
Massa aksi Kamisan mengatakan, kalau aksi keduanya hanya nyari panggung aja dan tidak ada tulus-tulusnya.

Dalam cuitannya, pengacara LBH Semarang tersebut membeberkan beberapa alasan massa aksi menyuruh Moeldoko hingga Walikota Semarang pergi.
 
Baca Juga: Lagu River jadi Soundtrack Banjir di Indonesia, Ini Kata Member JKT48.

1. Aksi Kamisan Semarang merupakan sebuah panggung rakyat, bukan tempat Oligarki atau penguasa untuk berbicara.

2. Moeldoko, Hendi & Komnas HAM jelas sudah mengetahui semua rangkaian pelanggaran HAM. Maka dari itu, lebih baik keduanya langsung bekerja dan bertanggung jawab untuk melindungi setiap hak warga Indonesia.


3. Moeldoko, Hendi sudah disiapkan panggung yang nyaman dan sudah dibayar menggunakan uang rakyat dalam festival HAM, kenapa masih juga mau mengambil panggung rakyat.

4. Massa aksi kamisan Semarang melakukan aksi berdasarkan pada cerita rakyat dalam dua hari festival rakyat 16-17 November yang menyatakan sikap dengan jelas : gerakan rakyat berhenti kooperatif terhadap Rezim Kapitalisme Oligarki. Termasuk memberi panggung kepada para Oligarki.
 
Baca Juga: Anies Baswedan di Roasting Kiky Saputri pada Acara Lapor Pak. Para Host Berusaha Ingin Keluar dari Studio

Lewat cuitannya kembali, Cornel mengatakan kalau aksi Kamisan berusaha untuk menuntut pemerintah agar berhenti melakukan perampasan kepada ruang hidup warga.
 
Baik itu merusak lingkungan hidup, memeras keringat dan darah buruh sampai membuat kesenjangan sosial, seperti orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin. ***

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah