Perekonomian Indonesia Memiliki Resiliensi yang Baik. Bappenas.

- 27 November 2021, 07:05 WIB
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. /Dok. Kemenko Perekonomian

“Pulihnya ekonomi Indonesia tentunya akan mendorong kenaikan impor, terutama bahan baku/penolong. Ini akan menjadi sinyal baik bagi pulihnya sektor industri manufaktur,” ucap Amalia.

Potensi akselerasi ekonomi kuartal IV juga akan didorong oleh belanja pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Pemerintah berharap, pola belanja daerah akan meningkat signifikan pada Desember 2021.

Adapun realisasi pendapatan APBD hingga akhir Oktober tercatat Rp831,13 triliun atau kontraksi 5,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp881,79 triliun. Pencapaian dari sisi pendapatan dan belanja daerah harus diakui sudah menunjukkan tren membaik.

Baca Juga: Inilah 6 Kebiasaan Orang Indonesia yang Salah Dimata Media

Pendorong pertumbuhan lain adalah ekspor. Harga komoditas yang tinggi sebagai andalan ekspor akan menyumbang pertumbuhan PDB kuartal IV. Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di pasar internasional akan stabil tinggi di atas USD1.000 per ton hingga tahun depan, setidaknya sampai akhir kuartal I-2022.

Suplai yang cenderung masih berkurang akibat belum pulihnya produksi sawit, terutama di Malaysia dan gangguan sistem transportasi akibat pandemi Covid-19 menjadi pendorong berlanjutnya kenaikan harga komoditas perkebunan tersebut.

Struktur ekonomi juga akan membaik ke depan, ditopang oleh hilirisasi yang memberikan nilai tambah tinggi sehingga bisa jadi pengungkit kinerja ekonomi di kuartal IV.***

 

Halaman:

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah