Network
BERITASOLORAYA.com - Erupsi yang terjadi di Gunung Semeru pada Sabtu sore tadi, 4 Desember 2021 telah membuat panik warga sekitar yang terdampak. Pasalnya, erupsi yang terjadi pada Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini menimbulkan kabut tebal abu vulkanik yang membuat keadaan sekitar menjadi gelap.
Menurut Ketua BNPB pada jumpa pers Sabtu Malam, 4 Desember sekitar pukul 20.00 WIB, BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan lainnya akan melakukan pemantauan di lokasi kejadian sektor Candipuro dan Pronojiwo berupa pengkajian cepat, melakukan pendataan, evakuasi, dan tindakan darurat lain yang perlu untuk dilakukan.
Baca Juga: Reaksi Cepat BNPB Menangani Bencana Erupsi Gunung Semeru
Saat ini juga telah didirikan lokasi pengungsian yang sudah terisi di tiga desa dan dua kecamatan, yaitu Desa Supit Urang dan Desa Curah Kobokan yang berada di Kecamatan Pronojiwo serta Desa Sumberwuluh yang berada di Kecamatan Candipuro.
Tindakan dan penangan cepat juga masih terus dilakukan oleh BNPB malam ini dengan mengirimkan tim reaksi cepat yang ditunjuk untuk mendampingi tim dari BPBD Kabupaten Lumajang dan BPBD dari Provinsi Jawa Timur yang juga melibatkan unsur dari Kementerian Kesehatan.
Kolaborasi tim penanganan tersebut akan bergerak cepat melewati jalur darat guna membawa berbagai logistik berupa selimut, makanan yang siap saji, terpal, tenda darurat, matras, dan logistik dasar yang lainnya.
Atas arahan dari Presiden RI, Joko Widodo, besok pagi BNPB beserta dengan tim akan bergerak menuju lokasi bencana untuk memastikan tata penanganan darurat yang telah diberikan pada masyarakat secara luas dan pengungsi secara khususnya.
Baca Juga: Kondisi Terkini Gunung Semeru, 2 Orang Hilang dan 8 Lainnya Terjebak Lahar
