BERITASOLORAYA.com - Volume harian Bitcoin telah melonjak sejak invasi Rusia ke Ukraina.
Hal ini dikarenakan orang-orang di negara-negara tersebut yang ingin menyimpan dan memindahkan uang dalam kripto anonim dan terdesentralisasi.
Perdagangan Bitcoin dalam mata uang rubel Rusia menjadi overdrive ketika invasi dimulai.
Baca Juga: Chevron Menaikkan Pembelian kembali Untuk Menaikkan Target Arus Kas
Dengan volume harian naik 259% dari hari sebelumnya menjadi 1,3 miliar rubel ($ 13,1 juta), menurut data dari CryptoCompare.
Di Ukraina, volume perdagangan hariannya naik lebih dari tiga kali lipat menjadi 150 juta hryvnia ($5 juta).
Bea O'Carroll, direktur pelaksana di Radkl, sebuah perusahaan investasi aset digital, mengatakan perang dan sanksi Barat telah meningkatkan tren penggunaan bitcoin untuk mentransfer nilai.
Baca Juga: Presiden Ukraina: Kami Tidak Akan Membiarkan Rusia Merusak Pertahanan Ibu Kota Kyiv
"Pada dasarnya, memiliki mata uang yang tidak dikendalikan oleh pemerintah, yang tidak terpengaruh oleh tindakan darurat ... sangat menarik," tambahnya.