Dibuat seolah menginginkan terlaksananya penundaan Pemilu 2024 dan memancing pihak yang berseberangan atau tim oposisi.
"Saya juga melihat satu variabel analisis yang sedang dijalankan oleh Istana untuk menguji seberapa kuat sebetulnya oposisi yang berbasis politik Islam itu," kata dia.
Baca Juga: Anwar Hafid: Anggaran Pemilu 2024 Naik Karena Honor Petugas KPPS Naik
Rocky Gerung mengambil contoh kasus KM 50 dan Munarman ketika oposisi dinilai tidak memberikan reaksi terhadap kejadian tersebut.
Maka dengan tidak adanya reaksi sama sekali dari tim oposisi berbasis politik Islam, Rocky Gerung menduga, Istana Negara sedang mengalami kecurigaan pada kekuatan oposisi lain.
"Jadi kekuasaan Istana Negara curiga sebetulnya bahwa ada arus bawah yang diam-diam sedang mengumpulkan kekuatan," ucap Rocky Gerung *** (Muhammad Rizky Rukhyana - Pikiran Rakyat)