Presiden Jokowi Imbau Jajaran Siaga Krisis Pangan hingga Sebut Kunci Peningkatan Ekonomi, Apa Saja?

- 6 Desember 2022, 21:04 WIB
Presiden Jokowi dalam sidang Kabinet Paripurna pada Selasa, 6 Desember 2022
Presiden Jokowi dalam sidang Kabinet Paripurna pada Selasa, 6 Desember 2022 /Humas Setkab/Agung

 

 

BERITASOLORAYA.com – Presiden Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara, Selasa 6 Desember 2022 menyampaikan 3 hal penting.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengimbau kepada Kementerian untuk mulai memperhatikan hal-hal berkaitan cuaca, krisis pangan, hingga upaya peningkatan ekonomi.

Pada pengantar SKP tersebut, Jokowi menjelaskan bahwa dari Kementerian BMKG harus memaksimalkan informasi terkait cuaca maupun mitigasi bencana.

Menurut Jokowi dengan informasi yang baik masyarakat dapat terhindar dari risiko bencana yang terjadi akhir-akhir ini.

Baca Juga: Program Kampus Mengajar Angkatan 5 Raih Rekor Pendaftar Terbanyak, Wah Patut Acungi Jempol

“Yang pertama, antisipasi bencana, cuaca ekstrem, dan yang berkaitan dengan keselamatan lalu lintas,” ucap Jokowi, dikutip BeritaSoloRaya.com dari setkab.go.id pada Selasa, 6 Desember 2022.

“Agar kita semua memberikan perhatian, memaksimalkan informasi cuaca dari BMKG sebagai peringatan dini,”kata Jokowi.

“Dan juga mitigasi bencana di seluruh daerah yang memiliki potensi bencana harus diperhatikan,” tegas Jokowi.

Apalagi akhir-akhir ini bencana yang dihadapi Indonesia seperti gempa bumi Cianjur maupun erupsi Gunung Semeru.

Baca Juga: Penting! Ada Pembatalan Formasi PPPK 2022 di Beberapa Instansi dan Daerah, Guru Honorer Terdampak?

Jokowi meminta agar Pemerintah benar-benar hadir dalam mengatasi bencana tersebut baik dalam penyaluran bantuan maupun  melakukan rekonstruksi setiap gedung terdampak.

Selain perhatian pemerintah terhadap bencana. Jokowi juga menyampai perhatiannya terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2023 mendatang.

Terutama, pemerintah harus waspada terhadap problematika ekonomi negara seperti krisis keuangan, penurunan ekspor, hingga terjadinya krisis pangan.

Sebab persoalan tersebut dapat menimbulkan ketidakstabilan negara yang berimbas pada persoalan sosial dan politik.

Baca Juga: Telah Sah RUU KUHP Jadi UU, Jadi Momen Historis. Apa Saja yang Diatur di Dalamnya?

“Hati-hati mengenai ini, karena nanti bisa larinya pada masalah sosial dan politik. Sehingga utamanya yang berkaitan dengan beras betul-betul dihitung,” tutur Jokowi.

Selain itu, Jokowi meminta agar jajarannya mampu memperhitungkan secara cermat kondisi pangan. Lalu, supply dan demand harus terpenuhi dengan baik.

Hal tersebut dapat terwujud jika setiap kementerian dan lembaga mampu berkolaborasi dalam pelaksanaan kebijakan yang ada.

Selanjutnya, Jokowi menyampai bahwa di tengah kondisi ekonomi seperti saat ini penting memiliki strategi yang matang dan konsumsi produk dalam negeri harus ditingkatkan.

Baca Juga: Menu Hemat Segalanya, 10 Menit Langsung Jadi, Resep Sambal Terong Ini Dijamin Bikin Ketagihan

Terlebih potensi inflasi, Jokowi mengimbau agar Kepala Daerah mampu mengendalikan inflasi di daerah masing-masing.

Jokowi juga menekankan bahwa keberhasilan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 bergantung pada belanja konsumsi, pengendalian inflasi, maupun peningkatan investasi.

Berbagai sektor mulai dari industri ekspor hingga pariwisata bagi mancanegara harus ikut serta ditingkatkan.

Hal tersebut dapat berdampak baik bagi Indonesia dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian di tahun 2023.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x