Ledakan Masih Terjadi – Tim Densus 88 Antiteror Polri Diturunkan untuk Olah TKP

- 7 Desember 2022, 16:32 WIB
Tim Densus 88 Antiteror Polri Diturunkan untuk Olah TKP/ Antara Foto/ Raisan Al Farisi
Tim Densus 88 Antiteror Polri Diturunkan untuk Olah TKP/ Antara Foto/ Raisan Al Farisi /

BERITASOLORAYA.com – Masih terdengar suara ledakan keras di sekitar Markas Polsek Astana Anyar pukul 10.45 WIB yang mengagetkan para awak media dan anggota kepolisian sekitar lokasi.

Adapun suara ledakan susulan yang terdengar tersebut sebanyak satu kali dengan selang waktu tidak lama dari ledakan pertama yang diketahui sebelumnya terjadi sekitar pukul 08.20 WIB.

Meski demikian, sumber ledakan kedua ini belum diketahui pasti dan polisi masih bersiaga di tempat kejadian, dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman PMJ News, 7 Desember 2022.

Polri langsung mengambil tindakan olah tempat kejadian perkara atau TKP yang dilakukan oleh tim Densus 88 Antiteror Polri, penyidik, serta tim Mapolda Jabar.

Baca Juga: Kenali Sistem dan Masa Kenaikan Pangkat PNS, Harus Tunggu 2x Setahun!

Selain itu, sejumlah saksi juga langsung dimintai keterangannya terkait peristiwa ini.

“Melakukan olah TKP di lokasi kejadian dan sekitarnya, mengumpulkan keterangan para saksi dan penyelidikan lainnya,” jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya.

Ramadhan juga meminta masyarakat agar tetap tenang karena situasi dan kondisi sudah terkendali meski terjadi ledakan susulan.

Baca Juga: RKUHP Resmi Disahkan, Berikut Deretan Pasal yang Kontroversial. Tidak Masuk Akal?

Lokasi ledakan sudah diterilisasi oleh pihak Polri. Tim gabungan yang terdiri dari Densus 88 Antiteror Polri, penyidik, dan Mapolda Jabar sudah diturunkan untuk melakukan pengamanan, olah TKP, serta pemeriksaan saksi.

“Situasi hingga saat ini terkendali, dan masyarakat agar tetap tenang,” tuturnya.

Ridwan Kamil pun sebagai Gubernur Jawa Barat juga turut mengimbau kepada para warganya untuk tetap tenang.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Markas Polsek Astana Anyar – 1 Anggota Kepolisian Meninggal, Bagaimana Kronologinya?

“Kondisi saat ini sudah aman terkendali, saya meminta masyarakat tetap tenang,” kata Ridwan Kamil.

Diketahui sebelumnya, bahwa ledakan pertama yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar pada saat para anggota kepolisian sedang melaksanakan apel pagi merupakan bom bunuh diri dengan pelaku yang langsung meninggal di tempat usai melaksanakan aksinya.

Lalu, dari ledakan pertama ini setidaknya sebanyak sembilan orang menjadi korban. Delapan diantaranya adalah anggota kepolisian dan satu orang merupakan warga sipil.

Baca Juga: Berita Baik dari Kemenkeu tentang Tunjangan Guru. Bagaimana Nasibnya di Tahun 2023 Nanti? Ini Penjelasannya...

Delapan anggota kepolisian yang menjadi korban, satu telah meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di IGD RS Imanuel, yaitu Aipda Sofyan.

Sementara tujuh lainnya masih dalam perawatan. “Korban delapan anggota, dan satu meninggal anggota dan pelaku (pengebom) meninggal. Tujuh dalam perawatan,” terang Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo.

Terkait dengan identitas pelaku dijelaskan oleh Ibrahim bahwa masih dalam penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. “Satu pelaku sudah diidentifikasi dan dikembangkan terkait identitas,” pungkasnya.***

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x