Sementara itu, Menurut Laksamana Muda Tentara Nasional Indonesia (TNI), Ivan Yulivan, salah satu penanggap dalam acara Bedah Buku ini, menerangkan, dengan teknologi canggih dan jaringan, kini orang bisa diam di rumah namun informasi masuk dengan sendirinya, alat dan senjata dapat dikendalikan dari jauh.
“Ini sudah mulai berkembang dalam peperangan di beberapa negara,” ujar Ivan yang juga seorang Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Bidang Pertahanan dan Keamanan pada Senin, 13 Februari 2023.
Selain itu, Rektor Ubhara Jaya Inspektur Jenderal Polisi (Purn), Bambang Karsono mengapresiasi lahirnya buku ini. Menurutnya, buku ini cukup baik, supaya masyarakat dapat lebih mengenal dunia intelijen.
Baca Juga: Resmi, Informasi Terkait Hasil Seleksi PPPK Guru 2022 Setelah Penundaan, Cek Segera di Sini
Ia juga menilai bahwa buku karya Wahyu ini juga cukup bermanfaat di lingkungan dunia pendidikan, terutama dalam hal untuk mengembangkan wawasan kebangsaan dan security (keamanan).
“Jadi ada dua hal. Yang pertama, semua bisa belajar dengan baik mengenai perkembangan intelijen di Indonesia. Yang kedua, sebagai rektor buku ini bisa sebagai dasar mahasiswa, dalam rangka mengembangkan wawasan kebangsaan dan keamanan,” ucapnya.
Ketua Pembina Yayasan Brata Bhakti Jenderal Pol. (Purn) Chairuddin Ismail mengamini pernyataan tersebut dengan mengatakan keberadaan intelijen memiliki peran yang cukup penting.
Baca Juga: Akhirnya, Tunjangan Sertifikasi Guru 2023 akan Cair dalam Waktu Dekat, Tanggal Berapa? Cek di Sini
“Sekarang intelijen tidak lagi dilakukan oleh kepentingan militer, tetapi juga untuk kepentingan bisnis dan dalam bentuk apa pun,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk tercapainya sebuah tujuan organisasi khususnya intelijen, dibutuhkan banyak jaringan guna memperoleh informasi yang diperlukan.