Idul Adha 2023 Tanggal Berapa? Begini Menurut Sidang Isbat Kemenag dan Muhammadiyah

- 13 Juni 2023, 09:26 WIB
Ilustrasi Idul Adha 2023
Ilustrasi Idul Adha 2023 /PEXELS/Nothing Ahead
BERITASOLORAYA.com - Idul Adha 2023 tanggal berapa? Atas hal itu, Kemenag akan segera menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal Zulhijah 1444 H dan Idul Adha 2023 pada tanggal 18 Juni 2023. Sidang isbat sebagai penentu dilaksanakannya Idul Adha 2023 akan diadakan di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, mengumumkan informasi ini di Jakarta pada hari Senin.

Sidang isbat awal Zulhijah merupakan acara yang penting karena hasil dari sidang ini akan menjadi referensi dalam menetapkan waktu pelaksanaan ibadah Hari Raya Idul Adha 2023.

Kemenag akan melaksanakan rukyatul hilal awal Zulhijah di 99 titik di seluruh Indonesia yang hasil pengamatannya akan menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan waktu yang tepat untuk Idul Adha 1444 H.
 
 
Kemenag memberikan layanan ini kepada umat Islam untuk memberikan kepastian mengenai pelaksanaan ibadah Hari Raya Idul Adha 2023.

Sidang Isbat menjadi momen penting yang melibatkan banyak pihak terkait dalam membuat keputusan yang akhirnya akan ditetapkan oleh Menteri Agama. Untuk itu, Adib menghimbau kepada semua pihak terkait untuk mempersiapkan semuanya dengan baik.

Sidang isbat penetapan awal Zulhijah 1444 H akan dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain:


- Duta Besar Negara Sahabat.

- Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung.

- Majelis Ulama Indonesia (MUI).

- Badan Meteorologi.

- Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

- Badan Informasi Geospasial (BIG).

- Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB).

- Planetarium.

- Pakar Falak dari Ormas-Ormas Islam.

- Lembaga dan instansi terkait lainnya.

Baca Juga: 4 Langkah Atasi Cacar Air, Tips dan Rekomendasi Ketua IDI Surakarta

Namun, dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat antara Kemenag dan Muhammadiyah.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengatakan bahwa hasil perhitungan dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah mengenai Idul Adha 1444 H berpotensi berbeda dengan Kemenag.

Perbedaan tersebut disebabkan oleh penggunaan kriteria yang berbeda dalam menentukan awal bulan hijriah. Kemenag menggunakan fitur MABIMS yang menetapkan ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Namun, Muhammadiyah menggunakan hisab hakiki wujudul hilal, dalam perhitungannya tinggi hilal pada tanggal 29 Zulkaidah 1444 H kurang dari 3 derajat. Artinya, menurut Muhammadiyah belum memenuhi kriteria MABIMS.

Baca Juga: SIAP-SIAP! Kartu Prakerja Gelombang 55 Akan Dibuka, Catat Syarat Ini Agar dapat Insentif Rp4,2 Juta

Berdasarkan ketentuan dari Muhammadiyah, pihaknya menyampaikan bahwa tanggal 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Senin tanggal 19 Juni, sehingga Hari Raya Idul Adha dinyatakan terjadi pada tanggal 10 Zulhijah 1444 H atau Rabu tanggal 28 bulan Juni.

Namun, kemungkinan untuk Kemenag berdasarkan penentuan dari sidang isbat. Idul Adha ditetapkan jatuh pada Kamis tanggal 29 Juni 2023 Masehi.***

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x