800 Kilogram Garam Ditaburkan Pemerintah Buntut Polusi Udara yang Menyelimuti Langit Jabodetabek

- 21 Agustus 2023, 15:20 WIB
800 Kilogram Garam Ditaburkan Pemerintah Buntut Polusi Udara yang Menyelimuti Langit Jabodetabek
800 Kilogram Garam Ditaburkan Pemerintah Buntut Polusi Udara yang Menyelimuti Langit Jabodetabek /lingkunganhidupjakarta.go.id/


Meskipun begitu, proses TMC ini tidaklah mudah. Menurut Budi, metode TMC tanpa hujan memerlukan persiapan yang matang. Untuk saat ini, pihaknya masih perlu mendesain dan membuat konsul untuk menempatkan dry ice di dalam kabin pesawat.

"Dry ice ini yaitu CO2. Jika packaging dan handling di pesawat sembarangan, kru bisa kehabisan oksigen atau hypoksia," terangnya.

Baca Juga: Tahukah, Polusi Udara Bahaya untuk Kesehatan Mental? Anak-Anak dan Remaja Jadi Kaum Rentan Terkena Dampak

Budi menjelaskan, ada satu alternatif bahan semai lain yang bisa dicoba dan lebih memungkinkan untuk diimplementasikan yaitu menggunakan kapur tohor. Bahan ini akan mengkondisikan udara menjadi lebih panas.


"Tapi prinsipnya sama, mengkondisikan suhu di lapisan isotherm pada ketinggian tertentu untuk mengganggu kestabilan atmosfer", pungkasnya.

Sebagai informasi, jutaan penduduk Jakarta selama beberapa minggu terakhir telah menderita akibat polusi udara terburuk yang pernah tercatat di dunia. Bahkan Presiden Joko Widodo pun terkena dampak dari masalah ini. Masalah ini sendiri telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, namun mendapat respon lebih serius di waktu-waktu belakangan.

Pada tanggal 15 Agustus, kadar polutan tercatat di angka PM2.5, sebuah kelas polutan di udara yang sangat halus sehingga siapa saja yang menghirupnya dapat menyebabkan penyakit pernapasan. Angka tersebut setara 116,7 mikrogram per meter kubik (µg/m3) yang artinya lebih dari 23 kali lipat lebih tinggi dari angka yang dianggap aman oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hal ini membuat kualitas udara Jakarta menjadi yang terburuk di dunia, menurut data dari IQAir, sebuah perusahaan teknologi kualitas udara yang berbasis di Swiss.

Faktanya, tingkat polusi udara secara konsisten sangat buruk sepanjang bulan Agustus sehingga IQAir menempatkan Jakarta sebagai kota paling tercemar di dunia selama beberapa hari di bulan tersebut.***

Halaman:

Editor: Windy Anggraina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah