BERITASOLORAYA.com – Sejak kasus bentrok warga dan pihak kepolisian menyeruak, praktis nama pulau Rempang Batam saat ini banyak dicari masyarakat. Banyak yang ingin tahu tentang konflik agraria yang terjadi di wilayah tersebut.
Bukan cuma konfliknya saja yang ramai diperbincangkan masyarakat, ternyata berbagai informasi menarik tentang pulau Rempang Batam juga banyak dicari masyarakat. Salah satunya adalah tentang suku asli pulau Rempang yaitu suku Orang Darat yang terkenal dengan cara hidupnya yang sederhana.
Dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman kemdikbud.go.id, mungkin belum banyak yang tahu tentang bagaimana suku Orang Darat selama ini bertahan hidup di Tengah gempuran kemajuan zaman dan perkembangan kawasan industri yang serba pesat dan cepat di daerah Batam.
Ternyata, Orang Darat memiliki kebiasaan yang unik, sampai saat ini mata pencaharian yang dikerjakan adalah bercocok tanam atau berburu ke hutan untuk mencari hasill pangan seperti buah-buahan dan sayuran yang bisa diolah jadi masakan.
Untuk lebih detail dan lengkap tentang profile Orang Darat dan bagaimana mereka menjalani hidup dengan kearifan lokal dan kesederhanaan, berikut ulasannya.
Orang Darat atau dikenal dengan sebutan Orang Oetan atau hutan adalah penduduk asli pulau Batam. Uniknya, Orang Darat ini memiliki warna kulit yang lebih gelap dari orang Melayu.
Sejarah mencatat pada tahun 1930 ada pejabat Belanda bernama P. Wink mengunjungi Orang Darat di pulau Rempang. Pejabat Belanda ini lalu mencatat keseharian dan cara hidup Orang Darat yang kala itu digambarkan hidup tanpa dinding hanya beratap.
Digambarkan pula bahwa Orang Darat mirip dengan suku asli Johor dan Melaka, Orang Darat yang hidup di pulau Rempang terbiasa hidup di pondok-pondok tanpa dinding. Orang Darat dalam perkembangannya tidakk hanya hidup di pulau Rempang tapi juga hidup di pulau Batam.