Namun belakangan sudah tidak diketahui lagi Orang Darat yang hidup dipulau Batam, hal ini karena mungkin saja mereka sudah membaur dengan warga Melayu yang ada di Batam.
Cara Hidup Orang Darat
Suku asli pulau Batam yaitu Orang Darat memang diketahui memiliki cara hidup yang unik. Selain terbiasa hidup tanpa dinding dan hanya beratap, Orang Darat juga tidak terbiasa hidup di laut seperti warga pulau Rempang yang mayoritas pekerjaannya sebagai nelayan.
Orang Darat diketahui tidak memiliki sampan untuk melaut, mereka menggantungkan hidup dan mata pencaharian hanya dengan melakukan pekerjaan bercocok tanam dan berburu hasil makanan di dalam hutan.
Uniknya lagi, saat kondisi air laut sedang pasang, Orang Darat akan mencari lokan dan kepiting lalu akan dijual pad aorang Tionghoa yang memiliki kebun Gambir di pulau Rempang.
Populasi Orang Darat Terus Menurun
Jumlah Orang Darat dari waktu ke waktu diketahui populasi terus mengalami penurunan. Tahun 1930 Orang Darat ada total 36 jiwa jika menurut beberapa tahun kebelakang jumlah Orang Darat cukup banyak sampai 300 jiwa.
Tahun 2014 populasi Orang Darat hanya tinggal beberapa keluarga saja tidak diketahui secara pasti karena sudah membaur dengan warga lain di pulau Batam sehingga sulit dibedakan warga asli suku Orang Darat dan warga suku lainnya. Penurunan populasi suku
Orang Darat tentu dipengaruhi berbagai faktor termasuk rencana pemerintah membuat proyek Eco City di wilayah Batam yang mengancam mata pencaharian Orang Darat.
Demikian informasi tentang cara hidup suku orang Darat pulau Rempang bertahan di Tengah kemajuan pulau Batam.***