Network
BERITASOLORAYA.com – Berikut artikel tentang dilanda konflik agrarian, intip keberagaman suku dan etnis yang tinggal di pulau Rempang Batam.
Meski saat ini pulau Rempang Batam sedang jadi sorotan publik karena masalah konflik agraria yang menyebabkan bentrok antara warga sekitar pulau Rempang dengan polisi, namun dibalik itu ada berbagai hal menarik yang bisa dilihat dari pulau yang letaknya berdekatan dengan pulau Batam ini.
Ramai pemberitaan warga pulau Rempang yang menolak adanya penggusuran dari tanah kelahiran karena pulau Rempang rencananya akan dibuat satu kawasan strategis investasi proyek Eco City yang akan menggabungkan berbagai aspek mulai dari ekonomi sampai aspek pariwisata disekitar pulau Rempang.
Baca Juga: Di Balik Kerusuhan, Pulau Rempang Menyimpan 5 Wisata Kuliner yang Menggugah Selera, Apa Saja?
Proyek pemerintah ini menyebabkan bentrok dengan warga karena belum adanya titik temu dan kesepakatan antara warga pulau Rempang dengan pemerintah terkait permasalahan agraria.
Dibalik situasi yang belum juga kondusif, ternyata pulau Rempang ini dihuni oleh berbagai suku dan etnis budaya yang sejak dahulu bisa hidup saling berdampingan meski berbeda-beda tradisi, budaya, dan warna kulit.
Dilansir BeritaSoloRaya.com dari bpbatam.go.id, pulau Rempang letaknya tidak jauh dari pulau Batam hanya 2,5 kilometer saja sebelah Tenggara pulau Batam.
Melihat letak geografis yang cukup dekat dengan pulau Batam, membuat pulau Rempang sangat memiliki kontribusi penting dalam berbagai aspek sebagai pulau penyangga yang ada di area Batam. Berikut hal menarik tentang pulau Rempang yang jarang diketahui.
1. Sejarah Pulau Rempang dari Penjajahan Belanda
Fakta menarik yang pertama dari pulau Rempang adalah peristiwa sejarah dimana pulau Rempang pernah di jajah Belanda pada masa kerajaan Melayu Riau tahun 1784. Pulau Rempang memiliki luas wilayah 16 hektar dan terbagi dalam 2 kelurahan yaitu kelurahan Sembulang dan Rempang Cane.
