Network
Singkat cerita, ia lalu melanjutkan pendidikan tinggi di Jayapura, tepatnya di Sekolah Tinggi Ekonomi, Port Numbay Jayapura, Papua. Ia juga melanjutkan pendidikannya di Universitas Cendrawasih untuk program masternya.
Semasa kuliah, Bahlil diketahui menjadi aktivis dan aktif sevagai Bendahara Umum PB HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Ia juga turut ambil bagian dalam reformasi 98.
Kiprah Bahlil dalam organisasi sekaligus menjadi wirausaha semakin mantap ketika ia dipercaya sebagai ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) periode 2015-2019.
Bahlil juga menjadi perwakilan dan pemimpin delegasi perdagangan bagi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan Eropa tahun 2018.
Sebelum menjadi menteri, Bahlil tercatat memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawag bendera PT Rifa Cpital sebagai perusahaan induk.
Kekayaan Bahlil Lahadalia
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diterbitkan KPK, Bahlil tercatat memiliki kekayaan berjumlah Rp 302.467.616.354.
Kekayaan Bahlil tersebut terbagi menjadi beberapa jenis harta. Salah satunya adalah berupa tanah dan bangunan. Pada harta tanah dan bangunan, Bahlil memiliki sejumlah tanah dan bangunan yang terletak di Jayapura, Gianyar,Jakarta Selatan, dan Sragen, Jawa Tengah.
Semua harta berupa tanah dan bangunan milik Bahlil itu tercatat dari hasil sendiri.
Selain itu, ada juga alat dan transportasi yang terdiri dari mobil Toyota Harier tahun 2007, senilai Rp 115.600.000 dan mobil Honda CRV tahun 2010 senilai 47.600.000.
