Tim Para Badminton Raih Prestasi di Paralimpiade Tokyo 2020, Ini Komentar Manajer Sapta Kunta

6 September 2021, 18:11 WIB
Tim Nasional Para Badminton Indonesia meraih pretasi gemilang di Paralimpiade Tokyo 2020 /Dok. UNS

BERITASOLORAYA.com - Tim para badminton Indonesia berhasil mengharumkan Bangsa Indonesia di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.

Di ajang bergengsi bagi kaum disabilitas ini, tim Para badminton sukses menyumbangkan enam medali, yakni dua emas, dua perak, dan dua perunggu.

Dua medali emas disumbang di nomor ganda putri, Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah dan ganda campuran Hary Susanto/Leani Ratri Oktila.

Prestasi yang diraih tim para badminton Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2021, tidak lepas dari tangan dingin manajer Sapta Kunta Purnama.

Sapta Kunta Purnama yang juga sebagai pelatih tim Para Badminton Indonesia ini terus mendampingi dan memberikan instruksi di pinggir lapangan saat Leani Ratri Oktila dan kawan-kawan bertanding.

Baca juga: Bahaya Booty Bumping Alias Boofing Yang Dipraktikkan Coki Pardede Untuk Konsumsi Sabu

Dengan arahan yang diberikan Dekan Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS), para atlet berhasil naik podium tertinggi di ajang yang digelar di Tokyo, Jepang ini.

Sapta Kunta Purnama mengaku sangat senang dengan capaian atlet binaannya. Hasil yang diraih ini sesuai dengan prediksi target emas dari National Paralympic Committee (NPC) Indonesia.

"Alhamdulillah euforia masyarakat Indonesia sangat tinggi. Saya berharap medali emas ini dapat memberikan kegembiraan rakyat Indonesia di tengah kesedihan pandemi Covid-19," terang Sapta Kunta Purnama, Senin (6 September 2021).

"Meski sejenak, dua atau tiga hari euforia ini berlangsung, setidaknya dapat mengobati kesedihan masyarakat," lanjutnya.

Sapta menegaskan, keberhasilan yang diraih ini berkat persiapan panjang yang dilalui para atlet.

Para atlet sudah disiapkan sejak 2019 lalu untuk mengikuti ASEAN Paragames 2019 di Filipina, tapi turnamen tersebut dibatalkan.

Para atlet baru benar-benar mengikuti pemusatan latihan sejak Oktober 2020 di Solo Baru, Sukoharjo. Tapi persiapan yang dilakukan tidaklah berjalan mulus.

Adanya aturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat aktivitas latihan terganggu.

Baca juga: Kembali ke Manchester United dan Kenakan No 7, Ronaldo Sangat Senang

Ia pun kemudian berinisiatif meminta izin ke Rektor UNS, Jamal Wiwoho untuk memakai Gedung Olahraga (GOR) FKOR UNS yang baru selesai dibangun sebagai tempat latihan para atlet disabilitas.

Rektor UNS pun merestui dan mendukung penuh para atlet tersebut.

"Alhamdulillah, Pak Rektor mengizinkan. Akhirnya kami bisa latihan di GOR FKOR UNS. Pak Rektor memang sangat peduli dengan para atlet. Bahkan setiap hari sejak sampai di Tokyo selalu nelpon saya, tanya perkembangannya," papar pria kelahiran Boyolali ini.

Sapta mengatakan, prestasi ini diharapkan dapat membayar kerja keras semua atlet, pelatih, dan ofisial selama ini. Ia juga berharap, ini dapat membukakan jalan bagi penyandang disabilitas agar diberi kesempatan dan hak yang sama.

"Ajang ini diharapkan bisa menjadi bukti bahwa penyandang disabilitas juga memiliki wadah olahraga. Yang mana bisa digeluti agar turut serta mengharumkan nama Indonesia," paparnya.

Baca juga: Tiba di Manchester, Ronaldo Jalani Karantina di Rumah Mewah

Tim para badminton sudah kembali ke Indonesia, hari ini. Saat tiba di Jakarta, Sapta bersama rombongan kloter tiga akan menjalani isolasi mandiri selama delapan hari.

Selanjutnya mereka akan dijadwalkan menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

"Tadi kami sudah ditelepon Pak Jokowi. Kami juga sudah diminta untuk menemui beliau di Istana, tapi kami harus isoman dulu delapan hari," tandasnya.

Pada ajang ini kontingen Indonesia berada diurutan ke-43 dengan perolehan medali, dua emas, tiga perang, dan empat perunggu.***

Editor: Ichsan Noor Rasyid

Tags

Terkini

Terpopuler