Apa itu Long Lap Penalti di MotoGP? Hukuman Untuk Joan Mir Dan Marc Marquez di Portugal 2023

27 Maret 2023, 08:37 WIB
Long Lap Penalty adalah hukuman yang sering digunakan sekarang ini. Hukuman ini dinilai efektif sebagai ganjaran kesalahan pembalap. /

BERITASOLORAYA.com - Pada pekan perhelatan MotoGP yang diadakan di Portugal terdapat dua pembalap yang terkena hukuman Long Lap Penalty. Pertama adalah Joan Mir dan kedua adalah Marc Marquez. Keduanya berasal dari tim yang sama, yaitu Repsol Honda. 

Joan Mir menerima hukuman Long Lap Penalty pasca insiden yang melibatkan dirinya dengan Fabio Quartararo dari Tim Monster Energy Yamaha. Insiden itu terjadi pada saat sesi Sprint Race pada Sabtu, 25 Maret 2023.

Agak sedikit berbeda tentang hukuman yang diterima oleh Marc Marquez adalah Double Long Lap Penalty. Hukuman itu ia terima setelah dirinya tergelincir dan menabrak Miguel Oliveira Dari RNF Aprilia pada balapan utama yang diselenggarakan pada hari Minggu, 26 Maret 2023.

Baca Juga: Marc Marquez: Saya Sepenuhnya Setuju Dengan Penalti. Saya Melakukan Kesalahan Besar

Lalu apakah Long Lap Penalty itu? Bagaimana implementasinya? serta bagaimana seorang pembalap bisa dijatuhi hukuman tersebut? Jawaban atas semua pertanyaan itu akan Anda ketahui melalui artikel berikut ini.

Dalam pencarian formula yang seimbang untuk menghukum pelanggaran, lahirlah konsep Long Lap Penalty. Race Direction dan Panel of Commissioners sepakat untuk menetapkan jenis sanksi ini sebagai unsur umum hukuman.

Long Lap Penalty bisa berlaku berlaku baik untuk pelanggaran selama sesi latihan yang pelaksanaannya pada saat perlombaan. Bisa juga pelanggaran yang dilakukan selama perlombaan dan yang layak mendapat hukuman langsung atau yang dapat diterapkan dalam perlombaan berikutnya.

Baca Juga: MotoGP Portugal 2023: Bagaimana Kabar Enea Bastianini setelah Kecelakaan pada Sprint Race Kemarin?

Long Lap Penalty mulai diperkenalkan pada musim kejuaraan 2019. Penjelasannya cukup mudah. Di setiap sirkuit kejuaraan akan ada sebuah tikungan yang dipilih untuk memiliki rute tambahan yang lebih panjang yang ditandai di tepi lintasan. Lintasan ini harus diambil oleh pembalap yang telah menerima penalti. 

Pembalap yang dihukum akan diberitahu oleh Race Direction bahwa mereka harus menempuh rute yang lebih panjang. Hal ini berarti mereka akan kehilangan waktu yang berharga. 

Bentuknya tidak sama di semua sirkuit. Karena bagian Long Lap berbeda-beda tergantung karakteristik masing-masing trek. Untuk sekarang jenis hukuman ini dianggap paling berhasil oleh semua orang.

Hukuman sering diberikan untuk pembalap yang melintasi batas trek. Dimana run-off bagian dalam tikungan yang biasanya diisi oleh Gravel Trap  telah digantikan oleh limpasan aspal besar. 

Baca Juga: Pekan ke-29 BRI Liga 1 Persib vs Persik: Marc Klok Dipastikan Masuk ke dalam Daftar 21 Pemain Luis Milla

Hal ini menjadi kebiasaan para pembalap untuk mengambil jalur ini sebagai ‘jalan pintas’. Dengan demikian disepakati bahwa melintasi area run-off akan menghasilkan penalti. Meskipun hal tersebut sering menyebabkan banyak keputusan kontroversial.

Pada tahun 2021, sistem penalti untuk keluar jalur diubah secara besar-besaran. Di setiap sirkuit dipilih area utama ditentukan dimana pelanggaran bisa terjadi. Disanalah sensor dipasang untuk mendeteksi saat pembalap menyimpang dari batas lintasan. 

Sebelumnya Stewart FIM yang menentukan apakah mereka telah keluar dari batas lintasan atau tidak dan itu tidak selalu merupakan keputusan yang akurat, tetapi sekarang teknologi yang memutuskan.

Saat itulah Hukuman Long Lap Penalty mulai diberlakukan dan telah menjadi hukuman standar untuk pelanggaran ini. Menghindari kurangnya fleksibilitas di masa lalu di mana menyimpang dari batas trek sekali pun akan layak mendapat penalti.

Maka diputuskan untuk memberi pembalap beberapa kesempatan sebelum dihukum. Jika sepeda pembalap masuk ke run-off tiga kali mereka menerima peringatan. Lima kali, mereka dihukum dengan Long Lap Penalty yang harus diselesaikan dalam waktu tiga lap dari penalti. 

Baca Juga: Cerita Rivalitas Terbesar dalam MotoGP, Marc Marquez vs Valentino Rossi 

Jika balapan tersisa kurang dari tiga lap Komisioner FIM akan memberikan penalti waktu selama dianggap perlu. Jika pembalap secara sukarela gagal untuk mematuhi hukuman meskipun memiliki cukup waktu untuk mengambil Long Lap Penalty, maka mereka akan didiskualifikasi atau penalti dapat dibawa ke balapan berikutnya.

Terkadang satu Long Lap tidak mencegah pembalap untuk menang atau naik podium, tetapi Double Long Lap Penalty benar-benar mengesampingkan peluang untuk memimpin balapan. 

Dalam perjalanannya Long Lap Penalty tidak hanya digunakan untuk pembalap yang melanggar batas lintasan, namun juga digunakan untuk menghukum kesalahan lain. 

Salah satunya adalah tindakan agresif yang menyebabkan kecelakaan yang merugikan pembalap lain seperti yang dikenakan kepada pasangan pembalap Repsol Honda Joan Mir dan Marc Marquez.***

Editor: Egia Astuti Mardani

Tags

Terkini

Terpopuler