Buntut Kekalahan Korea Selatan di Piala Asia 2023, Jurgen Klinsmann Dipecat

17 Februari 2024, 06:13 WIB
Jurgen Klinsmann dipecat usai kekalahan Korea Selatan dalam Piala Asia 2023 /instagram.com/@j_klinsmann

BERITASOLORAYA.com - Korea Selatan telah mengambil keputusan untuk memecat pelatih mereka, Jurgen Klinsman, setelah tersingkir di semifinal Piala Asia 2023.

"Kami telah mencapai konsensus bahwa Klinsmann tidak dapat menjalankan kepemimpinannya sebagai pelatih kepala tim nasional karena berbagai alasan dan perubahan kepemimpinan diperlukan,” kata Hwangbo Kwan dari Asosiasi Sepak Bola Korea.

Jurgen Klinsmann, pelatih 59 tahun asal Jerman ini sebelum melatih Korea Selatan pernah melatih Hertha BSC divisi dua Bundesliga selama 2019-2020.

Kemudian pada Februari 2023, Jurgen Klinsmann mengambil alih jabatan pelatih Korea Selatan dari Paulo Bento. Dia dikontrak untuk melatih tim nasional Korea Selatan hingga akhir Piala Dunia 2026.

Baca Juga: Selebrasi Gol Pertama dan Terbaru Cristiano Ronaldo di Tahun 2024 Curi Perhatian

Kekalahan Korea Selatan pada Piala Asia 2023 membuat kontrak Klinsmann berakhir lebih cepat. Tim dari Negeri Gingseng ini mengalami kekalahan telak 2-0 atas Yordania tanpa balas.

Korea Selatan termasuk tim favorit yang digadang-gadang menjadi juara, namun sayangnya mereka harus berhenti di babak semifinal.

Skuad yang dibawa Klinsmann untuk bertanding di Piala Asia tampaknya cukup solid dan kuat sebab banyak pemain yang berpengalaman dan telah bermain di Eropa.

Pertandingan fase grup Korea Selatan bertemu dengan Bahrain. Mereka berhasil menang 3-1. Kemudian saat menghadapi Yordania, mereka butuh gol penyeimbang di menit-menit akhir.

Sementara itu, pertandingan terakhir mereka di grup melawan Malaysia berakhir imbang setelah Malaysia berhasil menyamakan kedudukan di masa tambahan waktu.

Pertandingan fase grup awal melawan Bahrain itu menjadi bukti satu-satunya kemenangan Korea Selatan tanpa adu penalty dan dalam waktu 90 menit.

Saat di babak 16 besar, mereka menang melawan Arab Saudi dengan adu penalti. Kemudian di perempat final melawan Australia, Son Heung-Min menyelamatkan Korea Selatan dengan mencetak gol penentu kemenangan melalui perpanjangan waktu.

Baca Juga: WOW! Berbekal Foto Nyentriknya, Komedian Komeng Raih Suara Terbanyak dalam DPD Dapil Jawa Barat

Sementara itu, pertandingan melawan Yordania di semifinal merupakan sebuah pertandingan yang tidak sepadan.

Lawan Korea Selatan ini berada di peringkat 64 dunia di bawah mereka, tetapi uniknyaYordania justru meraih kemenangan 2-0 dan melaju ke final, meskipun kemudian kalah oleh tuan rumah Qatar.

Sebelum kekalahan mereka 2-0 tanpa balas, ada perselisihan antara anggota skuad Klinsmann. Son, kapten tim, mengalami dislokasi pada jarinya setelah bentrok dengan pemain muda Paris Saint-Germain Lee Kang-In sehari sebelum kekalahan itu terjadi.

Mengenai perselisihan dengan Son, pemain muda PSG Lee telah meminta maaf lewat media sosialnya.

“Saya dikabarkan bertengkar dengan Son menjelang semifinal Piala Asia,” tulis pemain berusia 22 tahun itu.

Baca Juga: MAGANG MERDEKA: Program MSIB Batch 6 Resmi Dibuka, Selamat Untuk 156 Mahasiswa Terpilih

"Saya telah menimbulkan kekecewaan besar bagi semua penggemar sepak bola yang mendukung tim nasional. Saya sangat menyesal. Saya seharusnya mendengarkan para pemain yang lebih tua dan saya meminta maaf karena tidak menunjukkan sikap yang baik," lanjutnya.

"Saya meminta maaf kepada banyak orang yang kecewa pada saya. Saya sangat menyadari betapa besarnya investasi penggemar terhadap saya sebagai pemain. Mulai sekarang, saya akan berusaha mendukung para pemain senior dan menjadi pemain dan pribadi yang lebih baik."

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari laman Mirror, Presiden Asosiasi Sepak Bola Korea mengeluarkan pernyataan konfirmasi keluarnya pelatih asal jerman itu.

“Klinsmann telah gagal menunjukkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang diharapkan dari seorang pelatih kepala nasional di berbagai bidang mulai dari taktik dan manajemen personel hingga sikap kerja dan hal-hal lain yang diperlukan untuk menghasilkan daya saing dalam tim,” kata Chung Mong-gyu Presiden KFA.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Tags

Terkini

Terpopuler