Sempat Menolak, PBSI Angkat Kembali Wacana Perubahan Sistem Skor 5X11

- 4 April 2021, 21:02 WIB
Ilustrasi. Sempat Menolak, PBSI Angkat Kembali Wacana Perubahan Sistem Skor 5X11.
Ilustrasi. Sempat Menolak, PBSI Angkat Kembali Wacana Perubahan Sistem Skor 5X11. /Pixabay/Vladvictoria

PR SOLORAYA – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia atau PBSI kembali angkat wacana perubahan sistem skor dari 3X21 ke 5X11.

Sebelumnya, Federasi Bulutangkis Dunia atau BWF sempat mengajukan usulan serupa pada tahun 2018. Namun ditolak serentak oleh semua perwakilan negara, termasuk Indonesia.

Saat ini, PBSI secara resmi mengumumkan telah mengusulkan wacana 5X11 yang sempat ditolaknya ke BWF.

Dilansir Pikiranrakyat.Soloraya.com dari akun Instagram @badminton.ina. PBSI bersama Federasi Bulutangkis Maladewa telah mengajukan perubahan format sistem skor tersebut ke BWF.

Baca Juga: 3 Tips Jitu Cegah Berat Badan Naik Saat Puasa Ramadhan, Kepoin Yuk

Baca Juga: Telur Paskah Jadi Alat Baru Masyarakat Myanmar Kecam Junta Militer

Selain mengumumkan, PBSI juga mengaku jika pernah menolak usulan sistem skor tersebut tahun 2018. Namun mereka mengungkap alasannya.

“Saat itu BWF mau mengubah format secepat mungkin. Hanya ada tiga atau empat uji coba di turnamen kecil, lalu langsung diterapkan,” ujar Bambang Roedyanto, Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI.

Saat tahun 2018, Indonesia memang beralasan yakni terkait kualifikasi Olimpiade 2020 yang akan segera dilaksanakan. Sehingga para pemain tidak memiliki waktu untuk beradaptasi.

Ditambah juga, pada tahun 2018. BWF mengusulkan jika saat bermain para atlet tidak boleh didampingi oleh para pelatih. Poin tersebut menjadi alasan pula PBSI menolak usulan BWF tahun 2018.

Baca Juga: Buat Jersey RANS Cilegon FC, Raffi Ahmad Minta Saran

Baca Juga: Diampuni Dosanya hingga Dapat Pahala Besar, Simak Keutamaan Puasa Ramadhan

Menurut PBSI, usulan format sistem skor 5X11 berasal dari hasil diskusi antara para pengurus dan pelatih. Menurut mereka, format tersebut sangat cocok untuk bulutangkis kedepannya.

“Seperti para pemain tidak hanya mengandalkan stamina, durasi pertandingan bisa ditekan menjadi lebih singkat dan dipastikan laga akan seru dari awal,” ungkap Bambang Roedyanto.

PBSI juga beralasan jika China telah menerapkan format tersebut di kejuaran nasionalnya tahun 2020, dan statistik dari pertandingan tersebut cukup baik.

Secara jelas, PBSI mengusulkan format tersebut setelah Olmipiade Tokyo 2020 selesai diselenggarakan.

Uji coba format skor 5X11 menurut PBSI dapat dilakukan di awal Januari 2022, dan dilakukan selama satu tahun sebagai uji coba.

Format tersebut dapat dipakai ke setiap level turnamen, sehingga para pemain dapat merasakan perbedaannya sendiri.

“Setelah satu tahun, kami juga mengusulkan harus ada fedback dari para pemain,” ujar Rudy Roedyatmo menutup keterangannya.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah