PR SOLORAYA - Salah satu putra terbaik bangsa, Markis Kido, mengembuskan nafas terakhirnya pada 14 Juni 2021 kemarin.
Diketahui jika Markis Kido meninggal dunia akibat serangan jantung ketika dibawa ke rumah sakit.
Markis Kido merupakan salah satu atlet bulu tangkis Indonesia yang telah banyak mengukirkan prestasi.
Bisa disebutkan jika Markis Kido merupakan salah satu legenda ganda putra Indonesia, yang pernah menduduki peringkat pertama BWF.
Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dalam artikel berjudul "Daftar Prestasi yang Diraih Markis Kido Sebagai Legenda Ganda Putra Indonesia", berikut ini sederet prestasi yang berhasil diraih Markis Kido.
Markis Kido seorang pebulutangkis dari Indonesia kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1984.
Dilansir dari situs BWF pada 15 Juni 2021, Markis Kido berhasil memenangkan 471 pertandingan dari sektor tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran.
Prestasi Internasional yang diraih Markis Kido adalah saat berpasangan dengan Liliyana Natsir tahun 2000 dalam ajang Asian Junior Championships.
Pasangan ganda campuran tersebut berhasil meraih gelar setelah mengalahkan pasangan Tiongkok Cao Chen dan Rong Lu.
Di level Asia Tenggara, Markis Kido berhasil meraih medali emas dalam ajang SEA GAMES.
Markis dan Hendra meraih medali emas pada tahun 2005 di Filipina, 2007 di Thailand dan 2009 di Laos.
Untuk level Asia Markis dan Hendra berhasil meraih juara pada Asian Championships tahun 2005 di India dan 2009 di Korea Selatan.
Baca Juga: Sertifikat UTBK 2021 Dapat Diunduh Sore Ini, Begini Cara Cek Nilai Ujian SBMPTN
Markis dan Hendra juga meraih medali emas dalam ajang Asian Games tahun 2010 di Guangzhou China setelah mengalahkan pasangan Malaysia Koo Kien Keat dan Tan Boon Heong
Prestasi pertama Internasional yang diraih Markis Kido bersama dengan pasangannya Hendra Setiawan adalah Sanyo Indonesia Open 2003 pada 31 Agustus 2003.
Markis Kido dan Hendra setiawan berhasil mengalahkan pasangan ganda putra Thailand Nattapon Naktong, Panuwat Ngernsrisul dengan skor 15-7, 9-15, dan 15-1.
Baca Juga: Fahira Idris: Kebosanan dan Kelengahan Jadi Musuh dalam Upaya Pengendalian Pandemi Covid-19
Dibulan selanjutnya, Markis Kido dan Hendra Setiawan berhasil meraih juara pada International Series, Proton EON Malaysia Open 2003.
Pada tanggal 7 September 2003, Markis Kido dan Hendra berhasil mengalahkan Hendry Kurniawan Saputra dan Denny Setiawan dari Singapura dengan skor 15-12, 15-8.
Markis Kido dan Hendra Setiawan berhasil menjuarai BWF World Championships 2007 yang diadakan di Malaysia pada 19 Agustus 2007.
Baca Juga: Teh Ninih Disebut Tujuh Kali Turun Mesin, Aa Gym Panen Kecaman hingga Kritik dari Komnas Perempuan
Dalam Final BWF World Championships 2007, Markis Kido dan Hendra Setiawan berhasil mengalahkan pasangan Korea Jae Sung JUNG dan Yong Dae LEE.
Pada 14 Desember 2006, Federasi Badminton seluruh dunia mengumumkan turnamen BWF Super Series kemudian turnamen tersebut dimulai pada tahun 2007.
Selama gelaran BWF Superseries, Markis Kido berhasil meraih 10 gelar dengan 5 kali juara dua.
Baca Juga: Prediksi Hungaria vs Portugal di Euro 2020: Cristiano Ronaldo Kejar Rekor
Gelar BWF Superseries pertama Markis Kido adalah pada tahun 2007 memenangkan China Open.
Sedangkan gelar terakhirnya di BWF Superseries adalah tahun 2013 ketika berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon.
Markis dan Marcus meraih gelar pada Prancis Open tahun 2013 mengalahkan pasangan Malaysia Koo Kien Keat dan Tan Boon Heong.
Baca Juga: Dilarikan ke Rumah Sakit karena Infeksi Darah, Bunga Zainal hingga Kini Belum Bisa Makan: Doain Ya
Pada tahun 2007 sampai 2017 BWF meluncurkan turnamen BWF Grand Prix Gold and Grand Prix.
Selama gelaran tersebut Markis Kido berhasil meraih 10 gelar dengan 3 runner-up dari sektor ganda putra dan ganda campuran.
Tahun 2006 Markis Kido bersama Hendra Setiawan meraih gelar World Cup di China setelah mengalahkan pasangan Malaysia Lin Woon Fui dan Fairuzizuan Tazari.
Prestasi terbaik yang diraih Markis Kido bersama pasangannya Hendra Setiawan adalah menyumbangkan medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade 2008.*** (Andrian Rochmansyah Pratama/PR Tasikmalaya)