6 Hal Berbeda di Olimpiade Tokyo 2020, Salah Satunya Ada 4 Cabor yang Akan Debut

- 23 Juli 2021, 18:39 WIB
Ilustrasi. Tersedia informasi 6 hal berbeda di ajang Olimpiade Tokyo 2020, salah satunya adalah ada 4 cabor yang lakukan debut.
Ilustrasi. Tersedia informasi 6 hal berbeda di ajang Olimpiade Tokyo 2020, salah satunya adalah ada 4 cabor yang lakukan debut. /Pixabay/DavidRockDesign

PR SOLORAYA - Setelah tertunda satu tahun karena pandemi Covid-19, Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya digelar dengan upacara pembukaan pada hari ini Jumat, 23 Juli 2021.

Olimpiade Tokyo 2020 akan menjadi sangat berbeda dari sebelumnya, hal itu tidak hanya karena Michael Phelps gantung kacamata dan Serena Williams, peraih medali emas empat kali, telah memilih pensiun dari dunia olahraga.

Selain pengenalan beberapa olahraga baru dan kembalinya beberapa olahraga lama, Covid-19 juga memaksa Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk mengubah beberapa aspek Olimpiade.

Baca Juga: Ramalan Shio Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi Besok, 24 Juli 2021: Kemajuan Bisnis

Dikutip PRSoloRaya.com dari Salon pada Jumat, 23 Juli 2021, ini adalah 6 poin terbesar Olimpiade Tokyo 2020 yang akan berbeda:

1. Banyak atlet baru yang menghiasi Olimpiade

Mengingat bahwa para atlet baru tumbuh dewasa dan bersaing setiap empat tahun, tetapi rasanya Tokyo benar-benar merupakan awal dari era baru dalam sejarah Olimpiade.

Meski begitu banyak atlet yang tidak akan ikut ajang ini seperti Phelps, peraih medali emas 23 kali dan pemilik 28 medali secara keseluruhan, sprinter Jamaika Usain Bolt, pesenam Rusia Aliya Mustafina, adalah beberapa di antaranya.

Baca Juga: Berita dan Rumor Transfer Chelsea Musim Panas 2021, Abramovich Siapkan Rp2,5 Triliun untuk Haaland

2. Jepang telah melarang penonton dan protes

Meskipun pertunjukan berlangsung di tengah pandemi, Jepang telah menerapkan sejumlah aturan yang dimaksudkan untuk mencegah munculnya gelombang baru infeksi Covid-19.

Pada bulan Juni 2021, tak lama setelah negara itu mengumumkan keadaan darurat yang akan berlangsung hingga 22 Agustus 2021, penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 melarang penonton hadir.

Penonton mancanegara juga dilarang, tetapi kerumunan domestik akan diizinkan untuk hadir di tempat-tempat yang dibatasi pada kapasitas 50 persen.

Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, dan Ular Besok, 24 Juli 2021: Waspada Euforia dan Arogansi

Sekarang kita tidak akan melihat penggemar di tribun. Tidak akan ada kebisingan penonton. Ini berarti Olimpiade Tokyo 2020 akan menjadi pemandangan yang membosankan.

Tapi penonton bukan satu-satunya item dalam daftar terlarang di Tokyo. Aturan baru untuk Olimpiade Tokyo 2020 juga melarang atlet untuk memprotes atau terlibat dalam "demonstrasi atau propaganda politik, agama, atau rasial" apa pun saat berada di lokasi, venue, maupun area Olimpiade lainnya.

Aturan ini disebut sebagai upaya untuk menjaga netralitas olahraga di Olimpiade dan netralitas Olimpiade itu sendiri.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 23 Juli 2021: Kasus Positif Tambah 49.071, Angka Kematian Harian 1.566

Pada awal Juli 2021, IOC merilis pedoman tambahan yang menjelaskan kapan dan di mana atlet diizinkan untuk mengekspresikan diri, termasuk selama konferensi pers, dalam wawancara, dan interaksi lainnya dengan media.

3. Upacara medali akan sedikit sepi

Perubahan lain pada Olimpiade Tokyo 2020 melibatkan aturan terkait upacara penyerahan medali dalam upaya untuk melindungi semua orang yang terlibat dengan lebih baik.

Alih-alih memiliki medali yang ditempatkan di leher mereka oleh presenter, peraih medali emas, perak, dan perunggu akan mengambil hadiah dan medali mereka dari nampan, kemudian mereka akan menempatkannya di leher mereka sendiri.

Baca Juga: Begini Suasana Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Dalam Stadion, Aturan Terkait Covid-19 Diperketat

Sementara itu, podium juga akan memiliki ruang antara peraih medali emas, perak, dan perunggu untuk memungkinkan jarak sosial.

Foto bersama juga tidak akan ada, itu berarti Olimpiade Tokyo 2020 mungkin terlihat sedikit lebih sepi daripada beberapa tahun ke belakang.

4. Seorang atlet transgender secara terbuka akan bertanding untuk pertama kalinya

IOC baru-baru ini mendukung pemilihan Laurel Hubbard, atlet angkat besi berusia 43 tahun, di Selandia Baru, ke timnya, hal itu menandai pertama kalinya seorang atlet transgender secara terbuka akan berkompetisi dalam sejarah Olimpiade modern.

Baca Juga: Berita dan Rumor Transfer Liverpool Musim Panas 2021, Kapten Henderson Berpotensi Hengkang

5. Baseball dan softball akan dimainkan untuk pertama kalinya sejak tahun 2008

Bisbol dan softball secara resmi menjadi olahraga Olimpiade pada tahun 1992 dan 1996, tetapi keduanya dikeluarkan dari kompetisi itu setelah Olimpiade Beijing 2008.

6. Empat olahraga baru memulai debutnya di Olimpiade Tokyo 2020

Empat olahraga baru akan memulai debutnya di Tokyo yakni skateboard, olahraga panjat tebing, selancar, dan karate. Dalam skateboard, atlet dapat bersaing di salah satu dari dua kategor yaitu taman atau jalan.

Panjat tebing yang sedang naik daun di seluruh dunia memiliki format gabungan yang mencakup tiga kategori yakni bouldering, speed climbing, dan lead climbing.

Baca Juga: Peringati Idul Adha, HIMMPAS UI Galang Dana dan Bagikan Hewan Qurban

Sedangkan selancar hanya menampilkan papan pendek dan karate akan menampilkan dua disiplin ilmu berbeda.

Halaman:

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Salon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x