Network
BERITASOLORAYA.com - PSSI dan PT LIB berencana akan melanjutkan kompetisi BRI Liga 1 dengan dihadiri penonton.
Rencana ini menindaklanjuti respon keinginan pemerintah agar lanjutan kompetisi BRI Liga 1 2021-2022 ada penonton tapi secara terbatas.
"Kita akan kaji, survei, dan menganalisis soal ini lebih dulu. Terima kasih atas peluang yang diberikan oleh pemerintah mengenai pertandingan sepakbola ada penontonnya lagi," terang Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Menurutnya, sepakbola tanpa penonton itu memang hambar. Tahapan pertama yang boleh menonton adalah undangan, seperti Satgas Covid-19, Kemenpora, Kemenkes, BNPB, Ketua Suporter hingga media.
Iriawan menjelaskan, ada persiapan yang harus dilakukan sebelum memutuskan pertandingan ada penontonnya.
Terlebih dahulu akan menyiapkan soal infrastruktur, dan teknologi informasi (IT). Untuk infrastruktur tidak semua stadion memiliki standar FIFA dan AFC.
Tidak semua juga stadion itu single seat dan memiliki nomor bangku. Sejauh ini baru single seat dan memiliki nomor di bangku penonton baru di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion I Wayang Dipta, Bali.
Sementara Stadion Manahan Solo sudah single seat, tapi belum mempunyai nomor di bangku penonton.
Sedangkan untuk persiapan IT terkait dengan tiket masuk dan lain-lain.
"Ini yang kita siapkan dulu. Setelah sudah siap baru kita diskusikan lebih dengan Kemenpora, Kemenkes, Satgas Covid-19, Koordinator PPKM Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali, Kepolisian, serta BNPB," papar dia.
Terkait dengan tiket masuk, nanti berkisar antara Rp 1,5 juta hingga Rp 250.000.
Dengan besaran harga tiket tersebut, penonton akan banyak benefit yang di dapat.
Penonton akan mendapatkan peralatan kesehatan, seperti masker, hand sanitizer, tes antigen, serta food and beverage.
Meski sedang dikaji penonton boleh datang, tapi tidak semua penonton bisa datang ke stadion.
Karena kapasitas yang datang terbatas. BRI Liga 1 juga tetap disiarkan televisi dan streaming, jadi bisa dinikmati masyarakat di manapun berada.
Sementara itu Menpora Zainudin Amali mengakui adanya kesulitan yang dihadapi PSSI ketika ada penonton.
Pastinya harus ada sosialisasi dulu kepada klub dan penonton agar bisa dipahami.
"Ini penting, karena masih dalam situasi new normal. Menonton di stadion tidak seenaknya saat keadaan normal. Saat ini harus ada social distancing, memakai masker, harus swab antigen," tandasnya. ***
