BERITASUKOHARJO.com- Bernardo Tavares, Pelatih berkewarganegaraan Portugis mengungkapkan kekecewaannya usai tim yang diasuhnya PSM Makassar dikalahkan oleh Borneo FC pada laga babak delapan besar Piala Presiden 2022.
Pada Pertandingan yang dihelat di Stadion Segiri Samarinda tersebut, pria berusia 42 tahun tersebut harus pasrah tidak dapat meraih tekad untuk menghapus tradisi kalah di rumah Borneo FC sejak tahun 2014.
Bernardo Tavares enggan berdalih perihal kekalahan yang diterima PSM Makassar tersebut. Dia mengatakan pada pertandingan tersebut banyak keputusan wasit yang tidak sinkron dengan keputusan asisten hakim garis.
Tavares menambahkan bahwa jika sepakbola Indonesia ingin berubah menjadi lebih maju, maka setiap pertandingan harus dilengkapi VAR. Dia meyakini dengan menggunakan VAR maka wasit akan melihat kejadian yang terjadi di lapangan melalui VAR sebelum keputusan dijatuhkan.
VAR atau Video Asisten Referee sendiri adalah teknologi yang digunakan untuk membantu wasit agar lebih tepat dalam menegakan aturan permainan dan lebih tepat dalam memberikan keputusan.
Keberadaan bola cadangan juga menjadi hal yang dikomentari oleh Tavares. Ketika PSM Makassar tertinggal 2-0, timnya sulit mendapatkan bola.
"Saat kami harus mengejar ketertinggalan skor, kami susah untuk mendapatkan bola,” beber Tavares. Ketika tim mendapatkan kesempatan bola mati, boy ball lama memberikan bola cadangan kepada PSM Makassar.
Baca Juga: Jokowi Resmi Tunjuk Mendagri Tito Karnavian Jadi Menpan-RB Ad Interim