Olahraga tradisional ini merupakan salah satu olahraga tradisional yang berkembang di wilayah Keraton Yogyakarta.
Olahraga tradisional ini pertama kali dilakukan saat masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I, atau pada abad ke-17.
Hampir sama dengan olahraga panahan yang dilakukan dengan berdiri, Jemparingan juga memasang target panahan yang sudah ditentukan dari jarak tertentu, hanya saja Jemparingan posisi orang yang memanah harus dilakukan dengan duduk bersila.
Nantinya posisi busur panah pemain akan berada di bagian samping, sehingga posisi tubuh akan memutar 90 derajat.
Baca Juga: Resmi Dari Kemdikbud, Semua Guru Wajib Melakukan Ini Tanpa Terkecuali
2. Lompat Batu
Olahraga tradisional ini selain unik juga cukup menantang, karena dilakukan oleh pemain yang memang sudah terlatih sebelumnya.
Para pemain nantinya harus dapat melompati susunan batu yang cukup tinggi, jika salah atau meleset sedikit, resiko cedera terhadap bagian tubuh dapat terjadi.
Olahraga ini berasal dari Kepulauan Nias, Sumatera Utara, oleh masyarakat lokal sendiri olahraga tradisional ini sering disebut Zawo-Zawo.
Baca Juga: Resmi! SE Terbaru Rekapitulasi Hasil dan Jadwal Pelaksanaan UKMPPG Tahun 2022