Kisah Perjalanan Karir Marc Marquez, dari Kecil Sudah Juara Balap

- 8 Maret 2023, 19:46 WIB
Kisah perjalanan  Marc Marquez, sang pembalap MotoGP
Kisah perjalanan Marc Marquez, sang pembalap MotoGP /Reuters/Willy Kurniawan/

Tahun selanjutnya menjadi mudah ditebak karena Marc Marquez kembali menjadi juara dunia motoGP di musim 2014. Duetnya bersama Honda di motoGP merupakan pasangan sempurna.

Tahun 2015 adalah tahun yang sulit bagi Marc Marquez. Di tahun ini dia kehilangan gelarnya yang berhasil direbut oleh Jorge Lorenzo. Di tahun ini pula rivalitas dengan seniornya Valentino Rossi memanas dan memuncak. Artikelnya bisa anda baca di sini.

Baca Juga: Inilah, 7 Tips Mengenali Karakteristik Setiap Siswa di Kelas, Guru Wajib Tahu!

Tahun berikutnya, yaitu tahun 2016 sampai 2019 merupakan tahun kejayaan Marc Marquez. Berturut-turut dia menorehkan juara dunia MotoGP. Di tahun ke-8 atau tahun 2019 dia dianugerahi sebagai pembalap termuda yang berhasil menyabet gelar juara motoGP sebanyak 8 kali.

2020 hingga 2022 merupakan tahun yang sulit bagi Marc Marquez. Di awal musim 2020 dia terjatuh yang menyebabkannya cedera hingga dia harus istirahat total selama seri balapan tersisa. Dua tahun berikutnya merupakan tahun yang benar-benar sulit baginya.

Marc Marquez memiliki teknik mengendarai motor yang sangat impresif. Ia terkenal dengan gaya mengemudi agresifnya, terutama ketika menyalip lawan-lawannya. Marquez juga sangat handal dalam mengendalikan motor di trek basah, dan sering kali memenangkan balapan saat kondisi cuaca sangat sulit.

Baca Juga: Chelsea Melaju ke Perempat Final Liga Champions, Potter Puji Cucurella yang Tampil Gigih

Selain itu, Marquez juga memiliki kemampuan untuk memahami dan memanfaatkan kekuatan mesin motor yang dimilikinya dengan sangat baik. Ia mampu memanfaatkan tenaga mesin dan menavigasi tikungan dengan sangat efisien, yang membuatnya menjadi pembalap yang sulit untuk dikalahkan di trek lurus.

Dengan gaya balap seperti itu Marc Marquez juga pernah mengalami kontroversi di beberapa kesempatan. Pada beberapa balapan, ia dianggap telah melakukan tindakan yang tidak fair terhadap lawan-lawannya, dan beberapa kali juga mengambil risiko yang sangat besar yang berpotensi membahayakan keselamatannya sendiri dan pembalap lain.

Halaman:

Editor: Syifa Alfi Wahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x