Sejarah dan Evolusi Sistem Poin MotoGP: Ternyata Sudah Beberapa Kali Revisi

- 25 Maret 2023, 17:06 WIB
Ilustrasi MotoGP/Tangkapan Layar/motogp.com
Ilustrasi MotoGP/Tangkapan Layar/motogp.com /

BERITASOLORAYA.com - Sistem pemberian poin berbeda telah diterapkan sejak Kejuaraan Kecepatan Dunia pertama kali pada tahun 1949. Dengan diperkenalkannya Sprint Race musim ini akan membuat kita mengetahui sistem penilaian terbaru pada kejuaraan MotoGP. Sistem poin MotoGP saat ini sudah ada sejak tahun 1993.

15 pembalap yang finish terdepan akan mendapatkan poin dan pembalap dengan akumulasi poin terbanyak dinobatkan sebagai juara musim.

Pembalap MotoGP yang finish pertama akan mendapatkan 25 poin, kedua 20 poin, ketiga 16 poin, ketiga 13 poin keempat 11 poin, dan berturut-turut dari posisi 6 hingga 15 akan mendapatkan poin 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1

Baca Juga: 4 Fenomena Gerhana Matahari dan Bulan 2023 di Indonesia, Kapan Waktunya?

MotoGP pada tahun 2023 akan ada dua kali balapan pada tiap seri yang digelar. Satu adalah balapan utama yang biasa disaksikan yang diselenggarakan pada hari Minggu pada pukul 14.00. Adapun yang kedua adalah Sprint Race yang akan diadakan pada sabtu pada pukul 15.00.

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari situs boxrepsol.com, Sprint Race akan memiliki durasi separuh dari balapan utama MotoGP.

Untuk pembagian poin, hanya diberikan kepada sembilan posisi pertama: Pemenang akan menerima 12 poin, 9 untuk posisi kedua, 7 untuk posisi ketiga, 6 untuk posisi keempat dan seterusnya hingga satu poin untuk posisi kesembilan.

Dengan diperkenalkannya format dua balapan yang diadakan pada tiap seri. Maka jumlah poin yang bisa diakumulasikan oleh pembalap MotoGP di tiap seri akan semakin meningkat.

Baca Juga: Kemdikbud Adakan Soft Launching Program Wirausaha Muda Kampus Merdeka

Mulai musim ini jika seorang pembalap memenangkan kedua balapan Sprint Race pada hari Sabtu dan balapan utama pada hari Minggu, maka pembalap tersebut dapat mengumpulkan 37 poin dalam satu seri balapan.

Jumlah tersebut merupakan jumlah maksimum yang bisa diperoleh seorang pembalap motoGP pada tiap seri.

Jika terjadi sesuatu pada salah satu balapan di seri tersebut, maka dengan menggunakan sistem ini mereka masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan poin akhir pekan itu.

Agak sulit membayangkan bagaimana format balapan dengan menggunakan Sprint Race yang baru. Dengan diadakannya balapan ini akan menggandakan jumlah balapan pada satu musim menjadi 42. Hal ini akan mempengaruhi hasil Kejuaraan Dunia MotoGP.

Baca Juga: 3 INFO MUDIK 2023: Gratis dari Pemprov, Cek Rute dan Caranya. Jangan Sampai Kehabisan...

Perlu diperhartikan juga pada selisih poin antara juara dengan runner-up. Dalam Sprint Race selisih poin lebih dihargai dimana juara dan runner-up adalah 25% atau 12 lawan 9.

Sedangkan, dalam balapan utama yang diadakan pada hari minggu selisih poin adalah 20% atau 25 lawan 20.

Sistem penilaian kejuaraan terus berkembang dari awal kejuaraan MotoGP diadakan hingga tahun 1993. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa sistem ini adalah yang paling lama bertahan dalam kejuaraan.

Pada tahun 1949 sistem yang diadopsi adalah memberikan poin kepada lima finish teratas, masing-masing 10-8-7-6-5 dan 1 poin tambahan untuk pembalap yang meraih Fastest Lap selama balapan berlangsung.

Baca Juga: Pemerintah Percepat Cuti Bersama Lebaran 2023, Ini Kata Menhub Budi Karya Sumadi

Pada tahun 1950 sistem poin yang digunakan kembali pada era 1938-1939. Sistem poin ini memberikan poin kepada enam pembalap teratas dari setiap balapan masing-masing 8-6-4-3-2-1 dan menghilangkan poin bonus untuk pembalap yang meraih Fastest Lap.

Pada tahun 1969 sistem poin direvisi lagi dengan memberikan poin kepada pembalap yang finish di urutan 10 terdepan. Masing-masing poin yang diperoleh berturut-turut dari posisi satu hingga 10 adalah 15-12-10-8-6-5-4-3-2-1.

Sistem poin ini bertahan hingga tahun 1987. Berlanjut pada tahun 1988 sistem poin dirubah lagi dengan memberikan poin hingga 15 pembalap yang finish terdepan.

Perolehan poin masing-masing dari posisi 1 sampai dengan posisi 15 secara berturut-turut adalah 20-17-15-13-11-10-9-8-7-6-5-4-3-2-1.

Baca Juga: Inilah 20 Lebih Peribahasa Indonesia Populer dalam Kehidupan Sehari-Hari

Sistem poin pada 1992 kembali ke sistem poin 1969-1987 namun dengan sedikit penyesuaian pada perolehan poin. Sistem poin ini memberikan poin kepada 10 pembalap yang finish terdepan.

Masing-masing pembalap akan memperoleh poin berturut-turut dari posisi 1 hingga 10 adalah 20-15-12-10-8-6-4-3-2-1.

Hanya berselang satu tahun, yaitu pada tahun 1993 sistem perolehan poin kembali diberikan kepada lima belas finish teratas, meskipun dengan distribusi yang berbeda dari yang digunakan antara tahun 1988 dan 1991.

Sistem poin ini memberikan poin lebih pada peraih podium untuk menunjukkan bahwa mereka layak mendapatkannya. poin yang diberikan untuk yang finish pertama hingga 15 secara berturut-turut adalah sebagai berikut: 25-20-16-13-11-10-9-8-7-6-5-4-3-2-1.

Baca Juga: Loker Terbaru PT PP Presisi, untuk Posisi Human Capital Operation. Cek Kualifikasinya...

Sistem poin yang diperkenalkan pada tahun 1993 ini berlangsung hingga pada tahun 2022.

Pada tahun ini akan ada pengenalan Sprint Race pada kejuaraan MotoGP yang merupakan perubahan terbesar yang dilakukan pada sistem penilaian dalam 30 tahun terakhir.

Nantinya Anda bisa mengamati dengan seksama untuk melihat seberapa penting sistem poin baru dari format balapan yang akan dimulai tahun ini akan berdampak dalam hasil kejuaraan MotoGP.***

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x