Kenapa Motor MotoGP Sekarang Memakai Sayap? Mau Terbang Kemana?

- 22 Maret 2023, 13:25 WIB
Ilustrasi. Jika kita lihat motor motoGP sekarang memiliki sayap atau fairing yang berfungsi sebagai perangkat aerodinamika.
Ilustrasi. Jika kita lihat motor motoGP sekarang memiliki sayap atau fairing yang berfungsi sebagai perangkat aerodinamika. /

BERITASOLORAYA.com - Seperti yang telah kita lihat pada balapan MotoGP belakangan ini bahwa penambahan sayap pada fairing motor motoGP terlihat begitu massif. Sebenarnya untuk apa sayap ini dibuat? 

Mari kita kembali ke tahun 1949 dimana merupakan asal mula kejuaraan dunia balap sepeda motor MotoGP. Pada saat itu sepeda motor yang digunakan untuk balap pada kejuaraan adalah sepeda motor yang sama yang dijual dipasaran. Saat itu belum ditentukan bahwa motoGP adalah balap motor prototype.

Sepeda motor yang dijual di pasaran pada saat itu tidak memiliki fairing seperti sekarang ini. Dan semua modifikasi yang dilakukan masih sangat terbatas karena pada saat itu belum ada keterlibatan pabrikan.

Baca Juga: Bagaimana Nasib MotoGP Setelah Ditinggal Valentino Rossi?

Jika ada bagian body yang mendapat sentuhan modifikasi adalah bagian spakbor dan sebuah plakat kecil tempat nomor pengendara yang ditempatkan menggantikan posisi lampu depan.

Namun tidak lama kemudian sepeda motor dengan fairing yang disempurnakan yang melindungi pengendara dan meningkatkan aerodinamika kendaraan mulai terlihat di balap MotoGP. 

Beberapa pabrikan seperti NSU dan Moto Guzzi mulai memproduksi fairing lengkap yang menutupi roda depan sepeda dan memberikan desain yang lebih agresif pada model mereka. Peningkatan performa tersebut mendorong para pesaing untuk mulai mengembangkan fairing mereka sendiri.

Baca Juga: Cerita Rivalitas Terbesar dalam MotoGP, Marc Marquez vs Valentino Rossi 

Ketiadaan regulasi fairing aerodinamika menyebabkan terciptanya sepeda motor yang semakin berbahaya. Meski cepat mereka sangat rentan terhadap angin samping sehingga Federasi Olahraga Sepeda Motor Internasional atau FIM memutuskan untuk melarang jenis desain ini.

Menyusul keputusan dari FIM tentang seperti apa fairing sepeda motor dan seperti apa karakteristik pada umumnya. Pabrikan mulai semakin menyempurnakan desain. Mereka berupaya meningkatkan fitur aerodinamis kendaraan secara bertahap.

Berbeda dengan kendaraan roda empat yang lebih mudah menerapkan elemen sayap sebagai sistem aerodinamika yang terbukti efisien dalam hal peningkatan cengkeraman atau pendinginan. Hal tersebut lebih sukar jika diterapkan pada tunggangan MotoGP.

Sayap pada fairing MotoGP berpotensi berdampak negatif pada sepeda motor. Saat sepeda motor miring ke satu sisi sayap yang memiliki efek aerodinamis dapat menimbulkan gaya yang tidak diinginkan Hal tersebut berpotensi membuat pengendara kehilangan kendali atas kendaraannya.

Baca Juga: Rekor Top Speed MotoGP Pecah, Semakin Mendekati F1

Di penghujung tahun 1970-an dan 1980-an kita mulai menyaksikan munculnya kaca depan atau windshield dengan desain yang lebih halus, spakbor yang dimodifikasi dan fairing dengan air dam atau lubang di berbagai area.

semuanya bertujuan untuk meningkatkan kecepatan tertinggi sepeda motor beberapa km/j. Pada saat itu pabrikan lebih tertarik untuk meningkatkan kecepatan daripada stabilitas motor.

Desain yang berbeda telah diuji pada tahun 1990-an dan 2000-an.Akan tetapi karena elektronik yang semakin canggih dimasukkan ke dalam sepeda motor.Desain fairing masih belum menunjukkan eksistensinya.

Ketika tenaga yang diberikan oleh mesin kompetisi modern semakin berkembang motor MotoGP mulai menunjukkan kecenderungan melakukan wheelie saat melaju di kecepatan tinggi. Bahkan masih terjadi saat motor melaju lebih dari 200 km/jam.

Baca Juga: Link Streaming Moto GP Austria 2022 Malam Ini. Bastianini Raih Pole Position, Inilah Hasil Sesi Kualifikasi

Selain itu, elektronik saat ini yang lebih terbatas sejak diperkenalkannya ECU tunggal hanya memungkinkan untuk anti-wheelie yang sangat mendasar. Peningkatan rem dan peningkatan kecepatan lintasan maksimum membuat pabrikan harus meningkatkan cengkraman bagian depan motor selama pengereman.

Solusinya tampak sederhana dan pada tahun 2015 kami mulai melihat sayap kecil yang terbuat dari serat karbon dipasang pada fairing dan kaca depan sepeda motor. Pengereman aerodinamis yang disebabkan oleh elemen-elemen ini dikompensasi oleh tenaga ekstra yang diberikan oleh mesin 1000 cc.

Akan tetapi keseimbangan antara efisiensi yang dicapai saat berkendara di jalur lurus dan masalah yang ditimbulkan saat menikung masih sedikit terasa. Harus dilakukan penelitian dan pengujian beberapa kali lagi agar masalah tersebut dapat diatasi.

Baca Juga: Asyiknya Para Rider MotoGP 2022 Liburan Di Lombok, Jadi Ajang Promosi Wisata

Tidak lama kemudian FIM mencatat masalah tambahan yang berasal dari semua sayap yang dipasang di motor para kontestan MotoGP,yaitu keselamatan pengendara. 

Saat sepeda motor rebah atau menikung. Sayap tambahan akan berpotensi untuk bergesekan dengan jalan atau lebih parah jika menabrak pengendara lain. Jika hal ini terjadi maka bagian sayap yang patah atau bahkan hancur, serpihannya dapat menjadi sumber bencana.

Pada tahun 2017 peraturan baru melarang penggunaan sayap atau winglet dan mulai mewajibkan jenis elemen ini berbentuk tertutup yang merupakan bagian dari fairing. 

pada tahun 2019 FIA kembali merevisi pembatasan pada sayap MotoGP ini. FIA membatasi ukuran dan bentuk fairing serta spakbor. Selanjutnya agar suku cadang ini disetujui sebuah sepeda motor harus dipasang di ‘kalibrator’ yang diatur pada ukuran maksimum dan bentuk yang yang telah ditentukan.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Superbike WSBK dan Bedanya dengan MotoGP

Peraturan baru lainnya yang terus berlaku menetapkan bahwa tim hanya boleh memiliki dua fairing dan spakbor yang berbeda. Selain itu elemen sayap aerodinamika harus tidak dapat dilepas.

Perlu diingat bahwa perangkat ini hanya menghasilkan downforce atau cengkeraman aerodinamis saat sepeda motor berdiri tegak tetapi tidak saat miring ke samping atau saat menikung.

Pada akhirnya pencapaian terbesar adalah penciptaan serangkaian elemen sayap yang sangat efisien untuk memberikan cengkeraman ujung depan sepeda motor yang lebih besar dan hampir tidak mempengaruhi kendaraan saat dimiringkan.

Baca Juga: Marc Marquez Tak Bisa Ikuti Race MotoGP Mandalika karena Cidera

Saat ini regulasi melarang penggunaan elemen aerodinamis aktif tapi siapa tahu? Mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama ini semua bisa berubah dan kita akan mulai melihat sepeda motor yang dapat mengubah sudut atau bentuk fairingnya untuk menghasilkan performa yang lebih baik. Kita tunggu saja.***

 

 

Editor: Egia Astuti Mardani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x