BERITASOLORAYA.com – Guru yang mengajari pada jenjang PAUD harus memahami penerapan Kurikulum Merdeka Belajar yang akan diterapkan mulai tahun ajaran baru ini.
Dalam Kurikulum Merdeka Belajar jenjang PAUD ada beberapa informasi terkait 3 poin utama yang harus dipahami tendik.
Seluruh tendik yang mengajar di jenjang PAUD harus mencermati hal ini, terlebih jika sekolah tempat guru mengajar resmi akan menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar mendatang.
Baca Juga: Siap-Siap! Dream Theater akan Guncang Solo Agustus Ini, Catat Tanggalnya
Poin pertama yang harus dipahami oleh guru PAUD dalam Kurikulum Merdeka Belajar adalah karakteristik utama.
Karakteristik utama dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar yaitu penguatan kegiatan bermain sebagai proses belajar, penguatan relevansi PAUD sebagai fase fondasi pengembangan karakter dan kemampuan anak dan kesiapan anak bersekolah pada jenjang yang selanjutnya.
Penguatan rasa cinta anak pada dunia literasi dan numerasi sejak dini, prospek penguatan profil pelajar Pancasila, dan proses pembelajaran lebih fleksibel.
Baca Juga: Informasi Penting Untuk Pelamar PPPK 2022 Berstatus Guru Lulus Passing Grade. Simak Sebelum 25 Juli
Hasil asesmen yang ada kemudian digunakan sebagai pijakan guru PAUD untuk merancang kegiatan bermain dan juga menjadi pijakan orang tua dalam mengajak anak bermain di rumah, serta penguatan peran orang tua sebagai mitra satuan.
Kemudian poin yang kedua adalah penerapan Calistung dengan menciptakan formula atau metode yang lebih baik guna memperkenalkan kegiatan pra membaca, menulis, dan matematika sejak dini.
Namun di sisi lain, guru juga harus mengerti bahwa di jenjang PAUD juga perlu adanya penyiapan literasi dan numerasi yang disesuaikan dengan minat anak, jadi tidak hanya fokus pada kegiatan Calistung saja.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Banjarnegara Ini Buat Liburan Semakin Berkesan, Segera Masuk Daftar Kunjungan
Poin ketiga adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru pada Kurikulum Merdeka Belajar di jenjang PAUD.
Ada banyak model pembelajaran di jenjang PAUD seperti inquiry, project, dan lainnya. Sehingga guru bisa menciptakan nuansa pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan anak didik.
Demikian informasi ini, semoga bermanfaat.***