Network
PR SOLORAYA – Terjadinya pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia, mulai dari awal PAUD hingga ke perguruan tinggi.
Permasalahan di dunia pendidikan yang diakibatkan pandemi Covid-19 ini menjadi sorotan publik. Hal ini dinilai dapat berpengaruh pada perkembangan pendidikan anak ke depannya.
Tidak hanya itu, banyak murid juga mengeluhkan bosan dengan sistem pendidikan daring akibat pandemi Covid-19, dan kangen dengan suasana kelasnya.
Maka dari itu, sejumlah pihak yang terkait terus mengkaji rencana dan mencari solusi yang terbaik agar bisa melakukan pembelajaran tatap muka, meskipun pandemi Covid-19 saat ini masih belum usai.
“Saya mungkin mau menjelaskannya bukan dari konteks hanya vaksinasi. Membuka suatu aktivitas kegiatan sosial, ekonomi salah satunya pendidikan, itu ada tahapan-tahapan yang dilalui,” kata Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Covid-19 pada 22 Maret 2021, sebagaimana dilansir dari Pikiranrakyat-Soloraya.com dari PMJ News.
Menurutnya ada lima tahapan yang harus diperhatikan ketika membuka sekolah tatap muka yaitu, prakondisi, timing, prioritas, koordinasi, dan monitoring.
Baca Juga: Dituding Jadi Anak Berdosa pada Krisdayanti, Aurel Hermansyah: Apa Aku Pernah Memaki Orangtuaku?
“Ada lima tahapan. Pertama prakondisi, kedua adalah timing, kapan dibukanya, yang ketiga adalah prioritas, sektor mana yang dibuka atau daerah mana yang dibuka, kemudian berikutnya keempat adalah koordinasi pusat dan daerah,” jelas Wiku.
