PR SOLORAYA - Sejak masuknya virus corona di Indonesia pada 2020 lalu, semua aktivitas dihentikan atau dialihkan di rumah termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Pengamat pendidikan sekaligus konsultan pendidikan Universitas Kebangsaan Malaysia Saufi Sauniawati mengatakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan selama pandemi Covid-19 dinilai kurang maksimal.
Kurang optimalnya kegiatan belajar mengajar yang dialihkan di rumah ini karena sebagian besar guru dan siswa belum siap dalam penyelenggaraannya.
Banyak faktor lainnya yang menyebabkan PJJ kurang maksimal, salah satunya adalah permasalahan internet yang tidak mendukung.
“Kondisi ini berbeda dengan negara lain. Selain sarana, setidaknya ada beberapa kendala lainnya dalam pembelajaran jarak jauh yang selama ini berjalan, yakni adanya permasalahan sinyal, khususnya di daerah perdalaman atau pedesaan, lalu kesibukan orangtua serta makin borosnya dalam pembelian kuota atau paket internet,” ujar Saufi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 22 April 2021.
Dalam PJJ ini orangtua harus mengambil alih peran guru di sekolah, yang berfungsi sebagai motivator dan bertugas melakukan monitoring serta pendampingan bagi siswa didik.
Baca Juga: Prioritaskan 53 Kru Kapal Selam, Jokowi Sampaikan Pesan ke Keluarga Awak KRI Nanggala-402
Sebagian orangtua mempunyai kesibukan lain sehingga merasa kerepotan tatkala harus berperan menjadi guru untuk anaknya dalam urusan sekolah.