Mengetahui Pola-Pola Perkembangan Manusia, Dari Sifat dan Umur

- 27 November 2021, 18:05 WIB
Prof. Dr. Izza Mafruhah, SE, M.S dan coach Fuzna Marzuqoh, Sh Lembaga Pelatihan Prima Kurnia Mandiri
Prof. Dr. Izza Mafruhah, SE, M.S dan coach Fuzna Marzuqoh, Sh Lembaga Pelatihan Prima Kurnia Mandiri /Inung R Sulistyo/Instagram@Fuznamanagement

 

BERITASOLORAYA.com - Pola Perkembangan manusia dibagi beberapa hal, seperti afektif, kognitif dan psikomotor.
 
Afektif meliput psikologi, perasaan, sifat seseorang. Sedangkan kognitif adalah otak dan psikomotor ialah perkembangan gerak.
 
Menurut Erick H. Erikson, perkembangan Afektif menjadi salah satu pola yang menjadi dasar proses perkembangan manusia. Pola-Pola tersebut dijabarkan Erikson dalam bukunya yang berjudul Childhood and Society yang membagi berdasarkan umur dan sifat psikolog. Berikut penjelasannya. 
 
 
1. Umur 1 Tahun
 
Anak dengan usia 1 tahun kebawah akan mempengaruhi tingkat kepercayaan serta kenyamanan diri yang mempengaruhi masa selanjutnya. Maksudnya ialah jika anak dengan usia itu, diperlakukan baik maka timbullah perasaan nyaman terhadap lingkungan sekitar.
 
2. Usia 1-3 Tahun
 
Usia 1-3 tahun, dalam diri anak muncul perasaan bebas melakukan apapun tanpa adanya rasa malu atau ragu. Pada usia inilah orang tua harus memberi ruang kepada anak dengan tidak terlalu melarang apalagi mencela. Hal tersebut dapat mempengaruhi perasaan anak akan rasa tertekan dan kurang percaya diri.
 
3. Usia 3-5 Tahun
 
Usia 3-5 tahun memiliki keinginan yang lebih luas ketimbang masa sebelumnya. Jika tidak diberi ruang dia akan mulai murung, jika disalahkan ia bisa sedikit kecewa. Masa ini anak lebih menonjolkan gerakan dan ekspresi, apabila gerakan dan ekspresi sesuai ekspektasi, inisiatifnya akan berkembang dengan cepat.
 
 
4. Usia 6-11 Tahun
 
Usia 6-11 tahun muncullah pada diri anak rasa ingin membuat dan rasa tidak mampu. Orang tua mengarahkan dan memberi ruang agar sang anak membuat suatu karya. Hasilnya diberi reward atau apresiasi, agar dirinya memiliki sifat ingin menghasilkan sesuatu dan dapat mengembangkan. Jika tidak diapresiasi dengan baik, akan menimbulkan rasa tidak mampu. 
 
5. Usia 12-18 Tahun
 
Usia 12-18 tahun secara fisik mental sudah matang. Ia mulai berpikir tentang posisi dirinya, dari lingkungan, keluarga, teman dan masyarakat. Cenderung pula dioerbandingkanya dengan apa yang ia alami. 
 
6. Usia 19-25 Tahun
 
Usia 19-25 tahun adalah usia berkelompok. Menyukai pergaulan dan berkumpul dengan teman yang lain. Namun, jika tidak dapat bergaul dengan baik dan merasa gagal, akan muncul rasa kesepian, perasaan dikucilkan hingga memilih menyendiri. 
 
 
7. Usia 25-40 Tahun
 
Usia 25-40 tahun akan memikirkan masa depan. Ia memikirkan generasi berikutnya, sehingga lebih keras dalam berjuang. 
 
8. Usia 45 Tahun Keatas 
 
Usia 45 tahun keatas cenderung flashback. Bernuansa refleksi atas jalan dan pengalaman yang telah ia alami dalam hidup. Jika ia berhasil, ia akan puas. Tapi, jika ia gagal ia akan menyesal.***

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah