G30S/PKI: Mengingat Gerakan Kelam yang Menewaskan Jenderal dan Perwira Indonesia

- 5 September 2022, 17:56 WIB
Film G30S/PKI
Film G30S/PKI /Instagram @officialmnctv

Namun, ajudannya yaitu Letnan Satu Pierre Andreas Tendean menjadi korban karena mengaku dia adalah jenderal AH Nasution.

Selain itu, putri dari Jenderal AH Nasution yaitu Ade Irma Suryani Nasution menjadi korban penembakan dari Cakrabirawa dan nyawanya tidak bisa diselamatkan.

G30S/PKI yang juga terjadi di Yogyakarta yang dipimpin oleh Mayor Mulyono menyebabkan gugurnya Kolonel Katamso dan Letnan Kolonel Sugiyono.

Diketahui bahwa Kolonel Katamso adalah Komandan Korem 072/Yogyakarta sedangkan Letnan Kolonel Sugiyono adalah Kepala Staf Korem. Mereka berdua menjadi korban penculikan G30S/PKI dan jenazahnya ditemukan di Desa Kentungan, Yogyakarta.

Baca Juga: Drama Korea Selatan Squid Game Meraih Penghargaan Awal Emmy, Siap Bersaing dengan Serial Lain

Pada awalnya penyebutan peristiwa dari G30S/PKI ini memiliki sebutan bermacam-macam. Presiden Soekarno menyebut bahwa peristiwa ini dengan nama GESTOK atau Gerakan Satu Oktober.

Namun, Presiden Soeharto menyebutnya dengan nama GESTAPU atau Gerakan September Tiga Puluh hingga akhirnya merubahnya kembali menjadi G30S/PKI atau Gerakan 30 September PKI seperti yang kita kenal saat ini.

Sejak 1967, setelah Soeharto diangkat menjadi presiden menggantikan Soekarno, setiap tanggal 1 Oktober ditetapkan menjadi Hari Kesaktian Pancasila. 

Sedangkan tanggal 30 September akan selalu dikenang oleh Indonesia sebagai hari yang kelam karena peristiwa ini.***

 

Halaman:

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x