BERITASOLORAYA.com - Kemendikbudristek mendukung satuan pendidikan dalam melakukan pengembangan kurikulum guna mengatasi permasalahan ketertinggalan pembelajaran dan krisis pembelajaran.
Agar pembelajaran dapat berjalan tanpa menemui distorsi apapun, satuan pendidikan perlu menerapkan kurikulum pemulihan pembelajaran untuk mengatasi permasalahan ketertinggalan.
Permasalahan itu sendiri tidak dapat diatasi tanpa adanya prinsip pembelajaran yang terencana ataupun terdiversifikasi.
Untuk itulah, Kemendikbudristek membeberkan 5 prinsip pembelajaran pada kurikulum yang terdiversifikasi, seperti yang diunggah akun Instagram @ditsmp.kemdikbud pada Selasa, 28 Juni 2022:
1. Mempertimbangkan Tahapan dan Capaian Peserta Didik
Dalam pembelajaran perlu adanya rancangan yang dibarengi dengan mempertimbangkan tahap perkembangan, serta tingkat pencapaian peserta didik sesuai kebutuhan belajar.
Pendidik diharapkan bisa mencari segala bentuk informasi seperti apa kesiapan belajar peserta didiknya melalui hal-hal yang sederhana. Contohnya seperti survei skala kecil, angket, tanya-jawab, diskusi kelompok, dan lain sebagainya.
2. Mendukung Perkembangan Kompetensi dan Karakter Peserta Didik